JOGJAKARTA, BALIPOST.com – Satu kekayaan warisan budaya (heritage) yang dimiliki Indonesia adalah batik. Salah satu pusat batik adalah Jogja. Dan, salah satu desa yang memiliki perajin adalah Giriloyo. Wukirsari, Imogiri, Bantul. “Di Giriloyo ada 1.500 pembatik aktif,” ujar Nur Fitriya dari Paguyuban Batik Giriloyo, Senin (1/5).
Tidak hanya menyediakan batik tulis yang sudah jadi, Giriloyo juga melayani paket belajar membatik. Paket Wisata Batik, namanya. Paket ini menawarkan pengalaman yang asyik. “Belajar Membatik bersama kami pengrajin-pengrajin batik di kampung Giriloyo. Didampingi pemandu ahli batik dari kampung kami yang akan mengajari dan menjelaskan secara sederhana dari proses yang sebenarnya panjang,” jelas Fitria.
Dalam paket ini, peserta diajari bagaimanakah cara membatik, proses demi proses sampai menghasilkan produk jadi berupa “kain batik” yang siap dipasarkan.
Setiap peserta diberikan sehelai kain putih kecil (Mori). Kain inilah yang akan dibatik (canthing). Setelah itu Anda diajak untuk memproses kain tadi mulai dari merendam dengan bahan-bahan pewarna, merebus, lantas mencucinya kemudian dijemur dan diangin-anginkan (proses mbabar) hingga menghasilkan sebuah karya kecil “kain batik” jadi. Hasilnya bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
Tak hanya membatik, di Giriloyo ini akan disajikan kuliner khas kampung Giriloyo. Ada snack khas seperti pisang godhog, kacang rebus, ketela dan sebagainya. Lalu makan siangnya pun masakan khas kampung Giriloyo dan Imogiri ” Pecel Kembang Turi”.Belajar membatik di Joglo Gazebo Wisata Giriloyo yang sejuk dan asri. Semilir angin dari hamparan sawah dan bukit yang membentang, membuat nyaman suasana. Bakal menjadi kenangan indah yang tak terlupakan.
Paket wisata minimal diikuti 5 peserta. Jika kurang tetap dihitung 5 pax atau gabung grup lain. Kapasitas maksimum adalah 500 peserta (atau 10 bus). Lokasi paket wisata bisa memilih di salah satu kelompok batik untuk jumlah kecil.
Selain untuk masyarakat umum paket wisata ini cocok sekali untuk pelajar dan mahasiswa baik dalam maupun luar negeri yang melakukan “Studi Wisata” tentang batik. Ayo belajar membatik di Giriloyo. Desa batik tulis di Jogjakarta.
Menpar Arief Yahya meminta kampung batik itu segera online go digital. “Gunakan digital, promosikan dengan digital, jual dengan cara digital, agar tersambung dengan global market,” kata Arief Yahya, mengajak semua pelaku bisnis pariwisata untuk bergabung ITX, Indonesia Tourism Xchange. (kmb/balipost)