DENPASAR, BALIPOST.com – Rencana induk pengembangan (RIP) Pelabuhan Benoa kembali mengengemuka. Pemerintah pusat mendesak dilakukannya pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai pelabuhan marina untuk menunjang kunjungan wisatawan kapal pesiar di Bali. Namun, RIP tersebut masih terkendala karena Pemkot Denpasar belum mengeluarkan rekomendasi soal itu.

Terkait adanya persoalan ini, GM Pelindo III Cabang Pelabuhan Benoa, Ardhy Wahyu Basuki, mengatakan perlu ada solusi. Pasalnya, pemerintah pusat mendesak dikembangkannya Pelabuhan Benoa sehingga menunjang kunjungan wisatawan kapal pesiar. Ia mengutarakan perlu regulasi yang dapat menjembatani kepentingan masing-masing pihak, baik dari KSOP Pelabuhan Benoa, Pemkot Denpasar, dan Pelindo.

Baca juga:  Tambahan Pasien COVID-19 Sembuh di Denpasar Lebih Tinggi dari Kasus Baru

Pihaknya juga memahami bahwa ada perbedaan antara RIP Benoa pada Perda No. 27 tahun 2011 tentang RTRW Kota Denpasar dengan RIP yang baru dari Kementrian Perhubungan melalui perpanjangan KSOP Benoa sehingga perlu koordinasi. Pelindo yang hanya sebagai pihak pendukung RIP juga telah menyampaikan contoh pola kerjasama komersial yang dapat dilakukan Pemkot Denpasar.

Menanggapi konsultasi publik yang akan digelar 12 Mei, Ardhy mengatakan prinsipnya pihak Pelindo akan membangun Pelabuhan Benoa. Hal itu akan dilakukan jika sudah ada regulasi dan kepastian hukum yang dapat menjawab semua kepentingan RIP Pelabuhan Benoa. (kmb/balitv)

Baca juga:  Residivis Begal Asal Surabaya Beraksi di Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *