panen
Sejumlah petani di Kintamani mulai cenderung menanam komoditi bawang merah. (BP/nan)

BANGLI, BALIPOST.com- Sejumlah petani di Kintamani, Bangli belakangan ini lebih cenderung mengembangkan komoditi bawang merah. Beralihnya petani menanam bawang, lantaran masa panen bawang lebih cepat ketimbang komoditi lainnya.

Kabid Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli  I Wayan Tagel Sujana mengatakan, belakangan ini memang sejumlah petani di Kitamani lebih cenderung menanam bawang merah. Kata dia, beralihnya para petani menanam komoditi bawang, lantaran masa panen bawang lebih cepat ketimbang yang lainnya.

Baca juga:  Tenaga Kontrak Pemkab Diringkus Terlibat Kasus Narkoba

“Masa panen bawang merah lebih cepat hanya 3 bulan. Sedangkan komoditi lainnya seperti cabai, tomat, jeruk sedikit lebih lama. Makanya sejumlah petani sekarang cenderung menanam bawang,” ungkap Sujana belum lama ini.

Sujana mengatakan, sekarang ini para petani juga tidak hanya berpaku pada satu tanaman saja. Pasalnya, para petani mulai menerapkan system tumpang sari. Karena dengan system itu, dinlai lebih efektif untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki. Sehingga sekali panen bisa memetik dua komoditi.

Baca juga:  Dua Karaoke Buka Saat PPKM Level 4, Ini Reaksi Gubernur Koster

“Karena petani sekarang tidak mau berlama-lama untuk memetik hasil tanaman mereka. Jadi, mereka memilih komiditi yang panennya bisa lebih cepat. Ini juga langkah yang positif untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki. Jadi, bagi petani yang lahannya sedikit, bisa menanam komoditi lebih satu,” kata Tagel Sujana. (eka prananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *