KULONPROGO, BALIPOST.com – Semua bergerak, berkolaborasi, bersinergi menuju Indonesia Incorporated. Semangat yang didorong kuat oleh Menpar Arief Yahya kepada semua lini yang memiliki tujuan yang sama, membangun dan memajukan Indonesia.
Satu lagi, Perusahaan Listrik Negara (PT PLN Persero) Jateng-DIY masuk dalam pusaran “Indonesia Incorporated” itu. Langkah nyata yang dilakukan PLN adalah membina destinasi wisata swadaya yang dibangun masyarakat di Kulonprogo.
Tepatnya membantu mengembangkan destinasi wisata Taman Sungai Mudal, melalui Program Bina Lingkungan. Obyek wisata ini adalah sebuah sungai dengan kolam alami dan air terjun yang masih perawan. Lokasinya sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Jogja, tepatnya di Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Jogjakarta.
Di lereng pegunungan itulah terdapat “surga tersembunyi” yang kini menjadi magnet baru dalam menarik wisatawan.
“Bagus, PLN bantu membina masyarakat dan menjaga kelestarian alam agar debit air terus besar. Apalagi berada di Kulonprogo, yanh sebentar lagi punya airport? Karena semakin dilestarikan semakin mensejahterakan,” kata Menpar RI, Arief Yahya.
Pengelola Taman Sungai Mudal, Rudi Hastaryo menambahkan, terciptanya ekowisata Taman Sungai Mudal ini berawal dari kepedulian sekelompok masyarakat sekitar yang menginginkan sumber mata air Sungai Mudal tetap terjaga. Namun memiliki daya tarik wisata. Tahun 2015, secara swadaya, Rudi yang turut serta dalam kelompok tersebut berusaha mewujudkan mimpinya.
“Dengan alam pegunungan yang sejuk, kami berusaha mengembangkan dengan tetap menjaga sumber air yang alami,” katanya, saat ditemui di Kawasan Taman Wisata Sungai Mudal, Jumat (5/5).
Dengan dana terbatas, Rudi bersama warga mulai membuka akses jalan menuju Sungai Mudal. Sekeliling aliran sungai juga dibangun fasilitas menarik. Di bawah mata airnya ada lubuk yang kemudian disulap layaknya kolam untuk mandi dan bermain. Di kawasan tersebut juga terdapat air terjun yang sangat indah, ‘Air Terjun Mudal’. Beberapa jembatan bambu yang tersusun rapi dan unik menambah pesona tersendiri.
Di tengah keterbatasan itulah, tahun 2015, PT PLN (Persero) hadir membawa angin segar. Melalui program Bina Lingkungan, PLN turut serta membangun kawasan Sungai Mudal sebagai ekowisata. PLN mengajak bermitra melalui konsep desa wisata. Selanjutnya, Sungai Mudal berbenah dengan penghijauan 1.000 tanaman pala, serta melengkapi segala fasilitas pendukung yang lebih layak.
Di bagian atas sungai kini juga telah dibangun sebuah taman dan berbagai fasilitas. Antara lain tempat duduk, gazebo, mushola, toilet, rumah payung, serta kolam pemandian.
Untuk menikmati suasana alam, disiapkan lahan ‘camping ground’ untuk pengunjung yang ingin berkemah. Masih ada kebun anggrek untuk wisata edukasi agar anak lebih mengenal tanaman. PLN juga melakukan program air bersih bagi 135 kepala keluarga dan membangun tempat ibadah.
Tiket masuk Taman Sungai Mudal hanya Rp 5.000 per orang. “Setelah dibantu PLN, jumlah wisatawan yang berkunjung terus meningkat. Dulu rata-rata 30 orang per hari, kini sudah melampaui 500 orang per hari normal. Saat akhir pekan bisa mencapai 3.000 orang, baik lokal maupun asing,” imbuhnya.
Supervisor Program CSR PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY, Wildani Permana Dewi mengatakan, dipilihnya Taman Sungai Mudal sebagai mitra binaan karena kawasan itu perlu ditata dan dilestarikan.
Dengan tumbuhnya lokasi wisata akan membuka usaha kecil. Seperti jasa parkir, jasa pemandu, pengrajin souvenir, warung makan dan home stay bermunculan.
Tahun 2016 Program Bina Lingkungan PLN mengucurkan dana Rp130 juta untuk pembuatan anak tangga, gasebo, pembibitan anggrek, dan jembatan. Tahun 2017 sebesr Rp150 juta untuk pembangunan gapura, jembatan baru, dan penambahan bibit anggrek.
Kepala Desa Jatimulyo, Anom Sucondro menuturkan, wisata di wilayahnya telah membangkitkan ekonomi desa.
Banyak potensi alam yang terus dibenahi sebagai destinasi baru. “Desa kami ada 13 dusun dengan wisata alam yang menarik untuk dikembangkan,” jelasnya. Terdapat juga Gua Kiskendo yang dikelola Pemda di dusun Sokomolyo.
Sedangkan wisata yang dikelola warga secara swadaya ada wisata Kembangtebu (dusun Gendu), Curug Setawing (dusun Jonggrangan), Grojogan Sewu (dusun Beteng), Gunung Lanang (Sibolong), dan Watu Blencong (Sokomoyo). (kmb/balipost)