vertigo
Anggota Komisi I DPRD Buleleng Ketut Janayasa ditandu ke luar gedung dewan setelah sakit vertigo yang dideritanya kambuh saat mengikuti rapat membahas LKPJ Masa Jabatan Bupati Buleleng 2012-2017 Selasa (9/5). (BP/mud)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Suasana di gedung DPRD Buleleng mendadak heboh Selasa (9/5). Ini menyusul anggota Komisi I DPRD Buleleng Ketut Janayasa tiba-tiba lemas dan muntah-muntah di ruang rapat. Dia dilarikan ke Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Buleleng menggunakan ambulans Buleleng Emergency Servis (BES). Diduga penyakit penyakit vertigo dan disertai ginjal yang diidap kambuh, sehingga dia harus dirawat di rumah sakit.

DPRD Buleleng sebelumnya mengagendakan rapat internal gabungan komisi dengan tim pakar DPRD membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Masa Jabatan Bupati Buleleng 2012-2017. Rapat dibuka sekitar pukul 10.00 wita dan berakhir sekitar pukul 12.00 wita. Raat dipimpin Wakil Ketua Ketut Wirsana didampingi Sekretaris Dewan (Sekwan) Gede Wianwa.

Baca juga:  Harga Melambung, Bawang Putih Capai Rp 45 Ribu Per Kilo

Rapat berjalan alot hingga beberapa anggota dewan termasuk Janayasa mendapat giliran berbicara dalam rapat. Persis setelah dia mendapat giliran menyampaikan pendapatnya, tiba-tiba merasa kepalanya pusing. Tidak sampai di situ, Janayasa mengeluh mual, hingga akhirnya bopong oleh rekan sesama anggota dewan ke luar rungan. Di toilet politisi Partai Golkar tersebut muntah-muntah hingga badannya lemas. Janayasa akhirnya dibaringkan di kursi tamu di luar rungan rapat.

Baca juga:  Dewan Kembali Dorong Pemkab Bangun RS Tipe C di Kintamani

Sejumlah staf kesekretariatan berusaha untuk merawat sambil berusaha menghubungi ambulance. Tidak berselang lama, ambulans BES tiba di gedung dewan. Dibantu staf keskerteariatan, Janayasa ditandu hingga ke luar ruangan untuk diantar ke IRD RSUD Buleleng.

Sekretaris Dewan (Sekwan) Gede Wisnawa mengatakan, setelah dirawat di IRD RSUD kondisi Janayasa berangsur-angsur membaik dan kembali bisa berbicara. Dia juga tidak lagi muntah-muntah seperti pada waktu di rapat di gedung dewan. Hanya saja, rasa pusing masih dirasakan, sehingga dokter masih melakukan perawatan. Pihaknya juga sudah menghubungi pihak keluarga Janayasa  untuk mengurus pengobatan lanjutan. “Yang bersangkutan memang memiliki sakit vertigo dan ginjal. Mungkin tadi pas rapat beliau lambat belum sarapan. Tadi di IRD sudah dirawat dan keluarga sudah dihubungi untuk mengurus proses perawatan lanjutan,” jelasnya. (mudiarta/balipost)

Baca juga:  Sikap Dewan Berubah, Rencana Pinjaman RS Wangaya Ditunda
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *