rumah
Kondisi rumah warga di Terunyan yang terendam air danau. (BP/ina)
BANGLI, BALIPOST.com – Air Danau Batur Kintamani kembali meluap. Kondisi tersebut mengakibatkan puluhan rumah warga di Desa Terunyan terendam. Dari 32 KK yang rumahnya terendam air, satu KK diantaranya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Berdasarkan pantauan Selasa (9/5), ketinggian luapan air Danau Batur mencapai lebih dari satu meter. Selain merendam rumah-rumah penduduk yang berada dekat dengan danau, luapan air danau juga merendam jalan lingkar beserta gapura yang ada di desa setempat.

Baca juga:  Diguyur Hujan, Jalan Labuan Sait Tertutup Lumpur dan Kerikil

Salah seorang warga Men Surni saat ditemui di rumahnya siang kemarin menuturkan air danau Batur meluap sejak tiga bulan terakhir. Akibat luapan air danau, rumah satu-satunya kini terendam hingga ketinggian satu meter. Agar rumahnya bisa tetap ditempati bersama suami dan anaknya, dirinya terpaksa mengurug halaman dan lantai rumahnya dengan tanah.

Sementara itu suaminya, Wayan Bintang mengatakan bahwa luapan air Danau Batur kali ini merupakan yang terparah sejak beberapa tahun terakhir. Setidaknya air danau Batur sudah pernah meluap sebanyak tiga kali. “Yang sekarang ini yang paling parah,” terangnya.

Baca juga:  Banyak Mega Proyek di Bali, Kontraktor dan Konsultan Lokal Kalah Saing

Disebutkan Bintang, selain dirinya masih ada sekitar 31 rumah milik warga lainnya yang juga terendam air Danau. Dari seluruh warga yang rumahnya terendam, ada satu KK yang terpaksa mengungsi. “Kebetulan warga tersebut memiliki lahan di tempat yang lebih tinggi sehingga bisa membangun di lokasi tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Perbekel Terunyan Wayan Arjana saat ditemui terpisah mengatakan pihaknya sudah menyampaikan kondisi terendamnya puluhan rumah warga akibat luapan air Danau Batur ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli. Beberapa hari setelah dilaporkan BPBD bersama OPD terkait langsung turun ke Terunyan untuk melakukan pengecekan. “Dari sekian kali air danau Batur meluap ini memang yang paling parah,” imbuh Arjana. (dayu rina/balipost)

Baca juga:  Wisatawan Keluhkan Drainase di Lovina yang Tercemar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *