DENPASAR, BALIPOST.com – Menjaga keamanan perairan Indonesia dari penyelundupan, harus terus ditingkatkan. Hal ini dilakukan mengingat masih tingginya potensi pelanggaran terhadap Undang-Undang Kepabeanan dan itu merupakan kewenangan petugas Bea Cukai.
Untuk itu, Bea Cukai kembali menggelar Operasi Patroli Laut Bea Cukai Jaring Wallacea 2017. Upacara pembukaan Operasi Patroli Laut Bea Cukai Jaring Wallacea 2017 untuk perairan Indonesia Timur dilaksanakan, Rabu (10/5), di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Denpasar. Dipimpin Direktur Penindakan dan Penyidikan, Harry Mulya.
Dalam sambutannya, Harry mengungkapkan bahwa untuk melanjutkan keberhasilan Operasi Patroli Laut di tahun 2016, tahun ini Bea Cukai kembali menggelar operasi patroli laut tersebut. “Tujuannya untuk mengoptimalkan pelaksanaan patroli laut di wilayah perairan timur Indonesia,” tegasnya.
Harry menambahkan, mengingat tren penyelundupan yang cenderung meningkat menjelang hari raya Idul Fitri, perlu diantisipasi dengan meningkatkan kesiapan patroli laut Bea Cukai.
“Operasi tahun ini akan melibatkan delapan satuan kerja yaitu Direktorat Penindakan dan Penyidikan, empat Kantor Wilayah Timur Indonesia, dan tiga Pangkalan Sarana Operasi,” ungkap Harry.
Menurutnya, operasi patroli laut ini akan terbagi ke dalam 4 wilayah dan 9 sektor. Sektor-sektor tersebut mulai dari perairan Kalimantan Bagian Timur, Sulawesi, Halmahera, Banda, Bali, Arafura, hingga perairan utara Papua.
Dalam menjalankan operasi patroli laut ini, Bea Cukai telah menetapkan strategi yaitu dengan mengintegrasikan human intelligence dengan teknologi maritime surviellance dalam meningkatkan efektivitas patroli laut.
Sasarannya antara lain mencegah dan menindak pemasukan barang berbahaya seperti senjata, bahan peledak, minuman keras ilegal, hasil hutan dan barang tambang ilegal. Selain itu juga menyasar illegal fishing, serta ballpress di wilayah Timor Leste dan Sulawesi.
Selain barang-barang tersebut, patroli laut Bea Cukai juga akan memaksimalkan pengawasan terhadap kejahatan lintas negara khususnya pengawasan terhadap penyelundupan narkotika jalur laut, mengingat trennya saat ini juga menunjukkan peningkatan. (Kerta Negara/balipost)