BERLIN, BALIPOST.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar kegiatan promosi Wonderful Indonesia di Berlin, Jerman. Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian untuk mendukung dan mempromosikan tanah air Indonesia di Taman Bali, Marzhan, Berlin Timur 9-10 Mei.
Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar Profesor I Gde Pitana yang juga didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, Taman Bali ini terletak di sebuah distrik di Marzhan, Berlin Timur.
Kata Profesor Pitana, Taman Bali merupakan salah satu taman di “Berliner Gartenschau“ atau Berlin Garden Show yang didesain oleh Mr. Gottfried Funecke, yaitu sebuah taman wisata tempat untuk berekreasi, yang menawarkan konsep menampilkan hampir semua kebudayaan yang ada di dunia ini, seperti Chinese Garden, Japanese Garde, Balinese Garden, Italianise Garden, Oriental / Midle-East (Arabic) Garden, dan lainnya.
”Jadi sangat unik, karena taman wisata dunia ini di resmikan tanggal 9 May 1987 dalam rangka perayaan ulang tahun kota Berlin yang ke 750 tahun. Kita tebarkan pesona kita di Taman ini,” ujar Pitana yang juga diamini Nia.
Lebih lanjut Nia menambahkan, diharapkan melalui kegiatan ini eksistensi Indonesia di Taman Bali- Berlin dapat dipresentasikan secara tepat, serta mendapatkan apresiasi masyarakat luas di seluruh dunia dan Jerman khususnya.
”Indonesia sebagai destinasi pariwisata dengan branding Wonderful Indonesia juga semakin dikenal luas di peta kepariwisataan dunia, dan pada gilirannya akan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (khususnya pasar Eropa) ke Indonesia. Ini Golnya yang kami kejar,” tambah Nia Niscaya.
Wanita yang besar di Malang itu mengatakan, salah satu eksistensi bangsa di mata dunia dapat diukur dari representasi kebudayaannya di tingkat internasional serta citranya yang dikenal luas secara internasional.
Nia memaparkan, sektor pariwisata Indonesia saat ini tengah berupaya untuk merealisasikan target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019. Target yang harus dicapai untuk menyetarakan Indonesia sebagai tujuan utama wisatawan mancanegara di antara negara-negara Asia Tenggara.
Tahun 2016, sektor pariwisata telah mencapai pertumbuhan yang cukup fenomenal di mana jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia mencapai 12 juta orang, atau meningkat 20% dalam satu tahun dari 10,4 juta pada tahun 2015.
”Untuk Jerman sendiri, diproyeksikan jumlah wisatawan yang akan mengunjungi Indonesia di tahun 2017 akan mencapai 306.000, atau meningkat 58.5% dibandingkan 193.000 di tahun 2015,” beber wanita kelahiran Bandung itu.
Lebih lanjut Nia menambahkan, bahwa diperlukan strategi bersama yang integratif dan melibatkan elemen masyarakat untuk dapat mencapai target 20 juta wisatawan di 2019. “Nah, tentunya berbagai upaya dilakukan pemerintah dan industri untuk memasarkan pariwisata Indonesia. Keikutsertaan pada pameran pariwisata, pagelaran budaya, festival maupun pemasangan iklan di media merupakan salah satu cara yang ditempuh guna mencapai target tersebut,” katanya.
Nia memberikan contoh, seperti misalnya keterlibatan Kemenpar dalam International Türismus Boerse (ITB) Berlin merupakan bursa pariwisata terbesar dunia, Frankfurt Book Fair di Frankfurt, Internationales Garten Austellung (IGA) 2017 di Berlin dan Festival Europalia pun juga pada akhirnya menargetkan untuk mengundang wisatawaan mancanegara ke Indonesia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, semua promosi harus sejalan dengan upaya peningkatan pencitraan pariwisata Indonesia melalui “branding” Wonderful Indonesia untuk pasar pariwisata mancanegara manapun. ”Maka diperlukan penguatan promosi. Penguatan Promosi harus bisa meningkatkan awareness pasar internasional tentang potensi kepariwisataan Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)