JAKARTA, BALIPOST.com – Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara (GWBN) kembali digelar dengan memamerkan produk wisata menarik dari seluruh daerah di Tanah Air. Termasuk paket-paket liburan dalam menyambut musim liburan Hari Raya Idul Fitri dan liburan sekolah. Pameran GWBN 2017 yang memasuki tahun ke-15 ini akan berlangsung di Hall A, Jakarta Convention Center, 11-14 Mei 2017.
Penyelenggaraan GWBN 2017 oleh PT Wahyu Promo dan didukung Kemenpar kali ini diikuti 79 dinas pariwisata provinsi, kota dan kabupaten serta pelaku bisnis pariwisata di bidang hotel dan resort dengan menampilkan 500 obyek wisata (wisata alam, wisata keluarga, wisata kota, dan wisata budaya). Penyelenggaraan event pameran tahunan ini sebagai upaya mendorong meningkatnya kunjungan wisman ke Indonesia yang tahun ini menargetkan 15 juta wisman serta pergerakan 265 juta wisnus di dalam negeri.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (Deputi P3N) Kemenpar Esthy Reko Astuty mengapresiasi penyelenggaraan GWBN 2017 sebagai sarana untuk mempromosikan produk pariwisata daerah, termasuk paket-paket wisata menarik dalam mengisi musim liburan hari raya dan liburan sekolah di Tanah Air. “Penyelenggaraan GWBN yang memasuki tahun ke-15 selalu memilih timing yang tepat ketika akan memasuki musim liburan hari raya ataupun liburan sekolah. Pameran ini sangat membantu masyarakat dalam merencanakan liburan karena ada 500 obyek wisata yang dipameran dan siap dikunjungi,” kata Esthy Reko Astuty dalam jumpa pers Pameran GWBN 2017 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kemenpar Jakarta, Rabu (10/5).
Esthy mengatakan, di antara obyek wisata yang dipamerkan di antaranya 10 destinasi wisata prioritas yang dikembangkan sebagai “Bali Baru” (Danau Toba; Tanjung Kelayang; Tanjung Lesung; Kepulauan Seribu; Candi Borobudur; Bromo Tengger Semeru; Mandalika; Labuan Bajo; Wakatobi; dan Morotai). “Percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas dilakukan di antaranya dengan meningkatkan unsur 3 A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas),” kata Esthy.
Untuk mendukung unsur 3A Kemenpar menetapkan 3 top program yakni; digital tourism, homestay desa wisata, dan aksesibilitas udara yang diterapan tahun ini. Program pembangunan 100.000 unit homestay desa wisata hingga tahun 2019 sebagai upaya mendukung kebutuhan amenitas (akomodasi) di destinasi prioritas.
Menurut panitia penyelenggara pameran, GWBN menjadi sarana yang efektif bagi pemerintah daerah (Pemprov/Pemkot/Pemkab) untuk melakukan promosi serta menarik kunjungan wisatawan dari Jakarta dan sekitar. “Pameran ini perlu diikuti karena dapat mendatangkan wisatawan dari Jakarta dan sekitarnya. Kami mengikutinya sejak pertama kali diselenggarakan,” kata Mike dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Dalam pameran tersebut juga diselenggarakan kegiatan Tourism Table Top 2017 yang mempertemukan para pengelola objek wisata, hotel, resort dan restoran sebagai penjual (sellers) dengan perusahaan biro perjalanan wisata dan pramuwisata sebagai pembeli (buyers). Acara pameran juga dimeriahkan dengan Jember Carnival Fashion Show, festival tari daerah, festival tari siswa tingkat SD, dan lomba mewarnai.
Penyelenggaraan GWBN 2017 mentargetkan 30.000 pengunjung yang juga sebagai calon wisatawan atau meningkat dibandingkan jumlah pengunjung GWBN 2016 tahun lalu sebanyak 25.000 orang. Pameran GWBN 2017 diselenggarakan bersamaan dengan pameran Inasport 2017, AgroFood Expo 2017 dan Indonesia Natural Products Expo 2017. (Nikson/balipost)