puasa
Penjual bahan pangan di pasar tradisional. (BP/dok)
SINGARAJA, BALIPOST.com- Harga sejumlah bumbu dapur menjelang bulan puasa meroket. Kondisi serupa juga terjadi pada daging ayam. Pemicunya diduga akibat pasokan yang minim.

Salah seorang pedagang di Pasar Anyar, Buleleng Luh Lorsini menuturkan harga bawang putih import yang sebelumnya hanya Rp 25 ribu melonjak jadi Rp 50 ribu atau naik seratus persen. Kondisi ini sudah berlangsung sejak dua pekan lalu.

Kenaikan juga terjadi pada cabai rawit yang sebelumnya Rp 45 ribu mencaji Rp 65 ribu per kilogram. “Sejak dua pekan, harga bumbu dapur naik. Itu karena pasokan minim, terutama bawang putih dari Cina. Kalau cabai datang dari Bangli atau daerah luar Bali,” tuturnya, Jumat (12/5).

Baca juga:  Dari Warga Bali Meninggal Terjangkit COVID-19 Bertambah hingga Modus "Penjualan Gelap"

Selain bumbu dapur, harga ayam juga mengalami lonjakan dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram.  Demikian juga telur ayam yang sebelumnya Rp 1.100 menjadi Rp 1.300 per butir. “Karena harga naik, omzet jadi turun,” katanya.

Sementara itu, salah satu konsumen, Riska mengatakan kenaikan harga ini cukup berdampak pada pengeluarannya. Menyikapi itu, ia terpaksa mengurangai jumlah pembelian. “Biasanya beli bawang sekilo, sekarang nyari setengah,” ucapnya. (sosiawan/balipost)

Baca juga:  Polisi Bangun Posko PPKM di Pasar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *