AMLAPURA, BALIPOST.com – Tagline Karangasem “The Spirit of Bali,” semakin mempertegas Karangasem sebagai jiwanya Bali. Paguyuban Catur Sagotra Nusantara berencana melaksanakan Gelar Budaya, Minggu (14/5).

Gelar budaya ini berupa kirab dan serah terima pataka dari Puro Pakualaman kepada Puri Agung Karangasem. Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, mengatakan gelar budaya ini diselenggarakan dalam rangka mengedukasi dan mensosialisasikan kearifan budaya keraton dan puri.

Kabupaten Karangasem dengan Puri Agung Karangasemnya, punya histori yang panjang dalam sejarah nusantara. Gelar budaya akan dipusatkan di Puri Maskerdam, Puri Agung Karangasem, pukul 14.00 Wita. “Ini akan semakin memperkuat dan mempererat kesatuan dan persaudaraan kita,” kata Bupati Mas Sumatri.

Baca juga:  Dugaan Gratifikasi, Mantan Kepala Kantor BPN Denpasar Tersangka

Dalam agenda gelar budaya ini, selain kirab pataka dan bendera kebesarannya, juga dilaksanakan upacara pabeakaonan, Tari Gebug Ende hingga Tari Puspa Herdaya. Kemudian ada pementasan Tari Srikandhi-Larasati dan Tari Mageret Pandan.

Bupati Mas Sumatri berharap agenda ini bisa meningkatkan kepekaan bersama, bahwa Karangasem memiliki historis yang erat dengan daerah lain, seperti pihak keraton dan puri.

Untuk diketahui, Paguyuban Catur Sagotra Nusantara (CSN) telah dikukuhkan pendiriannya pada hari Minggu, 12 Mei 2013, di Puri Agung Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat. CSN adalah suatu organisasi kemasyarakatan non politik yang bersifat paguyuban dan berbentuk forum dialog atau forum komunikasi dalam bidang budaya.

Baca juga:  Happy Salma dan Sri Luce Jadikan Bali Sumber Inspirasi Berkarya

CSN ini menghimpun para trah, kerabat, sentana, simpatisan yang berada di luar wilayah empat keraton/pura, yaitu Keraton Kasunanan, Keraton Kasultanan, Pura Pakualaman dan Pura Mangkunegaran, agar bersatu dalam menjalin ikatan persaudaran. Ikatan itu terjalin melalui kegiatan seni dan budaya,  untuk mempersembahkan nilai-nilai adilihung dan adikarya budaya keraton, khususnya budaya keraton Mataraman sebagai living heritage bangsa dan Negara Indonesia.

Gagagasan pendirian CSN diprakarsai oleh Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XII, Ngarso Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono IX, KGPAA Paku Alam VIII dan KGPAA Mangku Nagoro VIII. Gagasan itu kemudian diamanatkan langsung oleh Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XII kepada Nani Soedarsono, S.H. pada 2004 untuk mengkoordinir proses pendiriannya. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Lalu Lintas Ternak Bali-Jawa Dihentikan Sementara
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *