DENPASAR, BALIPOST.com – Sosok praktisi hukum muda yang cukup terkenal di Bali, I Made ‘Ariel’ Suardana (IMAS) ternyata tak hanya vocal dalam berbicara masalah hukum. Advokat yang lahir di Sidakarya, 25 Maret 1980 ini kini mulai merambah dunia tarik suara. Hal ini dilakukan bukan semata-mata untuk mencari ketenaran diri, namun karena hobi dan bakat menyanyi yang dimilikinya sudah dari kecil. Untuk merealisasikan suaranya yang merdu ini, IMAS buktikan dengan merilis single perdananya yang diberi judul “Sing Kel Berubah”.
Single “Sing Kel Berubah” diciptakan oleh Lanang Botax alias Mr. Botax ini digarap dengan serius selama dua bulan. Diaransemen oleh Dek Artha, hingga akhirnya single tersebut disebar diseluruh radio yang ada di Bali dan mendapat respon yang sangat positif di kalangan masyarakat pencinta musik Bali. Bahkan, singlenya tersebut selalu masuk 10 besar di playlist lagu Bali.
Melihat respon tersebut, IMAS akhirnya membuatkan video klip single perdananya tersebut dengan mengambil lima lokasi syuting yang ada di Bali. “Saya mulai serius latihan vocal pada awal minggu pertama bulan Maret. Kemudian selama 3 Minggu itu saya mencoba mematangkan lagu “Sing Kel Berubah” dengan penghayatan dan olah vocal. Hingga pada tanggal 2 April lalu saya take vocal atau rekaman.
Setelah akhir April lalu video klip selesai digarap. Astungkara hari ini (Minggu, 14/5 malam-red) saya launching secara resmi single perdana saya “Sing Kel Berubah” lengkap dengan video klipnya,”ujar IMAS disela-sela performnya di Pizza Ratu Sanur, Minggu (14/5) malam.
Menurut IMAS, single “Sing Kel Barubah” ini mengisahkan tentang sikap konsistensi dan idealisme seseorang atas janjinya untuk selalu setia atas ucapannya.
Kesetiaan terhadap janji ini, bisa ditujukan kepada pasangan atau bisa juga ditujukan terhadap sikap seseorang dalam bernegara. Baginya, terjun di dunia tarik suara, ia ingin menghibur masyarakat dalam keadaan negara yang saat ini mengalami masalah kekacuan politik, hukum yang belum tegak, dan ekonomi yang amburadul. “Dalam keadaaan apapun seseorang harus setia dengan janji yang ia ucapkan. Kesetiaan itu baru berakhir jika kita sudah mati,”tandasnya.
Meskipun saat ini kondisi industri musik Pop Bali tidak menjanjikan, namun baginya bermusik adalah sebuah hiburan. Bahkan, kehadirannya dalam belantikan musik di Bali ingin membangkitkan semangat para musisi yang ada di Bali. “Saya ingin mereka (para musisi) tetap tegak menatap masa depan ini agar tidak stress dan galau, saya hibur mereka. Saya ingin mendorong kelompok musisi untuk berkarya terus,”pintanya.
Selain Mr. Botax sebagai pencipta lagu dan Dex Artha sebagai arransemen, single ini juga didukung oleh Ida Bagus Windi dalam pembuatan video klip, Ida Ayu Kade Arisanthi Dewi dan I Wayan Tirtayasa selaku manajemen dan crew, termasuk IMAS Community dari kelompok pemuda Sidakarya, serta saat launching dimeriahkan oleh Ayu Sarawati, Mr. Botax, Donie Lesmana, Dek Artha dan Varva Band. (winata/balipost)