Ilustrasi. (BP/ist)
DENPASAR, BALIPOST.com – Hampir 90% kasus lupus yang terdeteksi dialami oleh wanita. Kebanyakan gejala timbul di usia 15-44 tahun. Tahukah Anda mengapa lupus lebih mengintai wanita daripada pria?

Dikutip dari klikdokter.com, Lupus merupakan penyakit autoimun yang berlangsung kronis, dengan gejala yang berlangsung lebih dari 6 minggu atau bertahun-tahun. Normalnya, sistem imun tubuh memproduksi antibodi untuk menyerang benda asing.

Namun pada kasus penyakit lupus, sistem imun tidak dapat membedakan mana musuh dan bukan. Lupus dikenal dengan penyakit seribu wajah, karena gejalanya sangat bervariasi. Mulai dari nyeri sendi, mudah lelah, sensitif terhadap cahaya, ruam di kulit, demam, dan lainnya.

Baca juga:  Cegah Klaster COVID-19, Polsek Ubud Wajibkan Masyarakat Buat Ini Jika Gelar Upacara

Tapi mengapa penyakit yang satu ini lebih sering mengintai wanita? Penelitian yang dilakukan olehNational Jewish Health menemukan bahwa sel imun (sel B) yang membuat auto-antibodi (menyerang jaringan tubuh sendiri) lebih banyak terdapat pada mencit betina dibandingkan dengan mencit jantan.

Penelitian lain yang dipublikasikan di jurnal Gender Medicine menemukan bahwa kasus lupus yang kerap terjadi pada wanita berkaitan erat dengan metabolisme hormon seks (estrogen, gonadotropin).

Baca juga:  Pejabat di Pemprov Bali Siap Sumbang Ratusan Ribu Masker Kain

Sedangkan, penelitian yang dilakukan di University of California mengidentifikasi faktor genetik lupus pada kromosom seks X. Wanita membawa 2 kromosom X (XX), sedangkan pria hanya membawa 1 kromosom X (XY).

Meski berbagai penelitian menyebutkan bahwa lupus banyak terjadi pada wanita, bukan berarti pria terbebas dari ancaman penyakit ini. Sebab pria juga bisa terkena lupus sebelum pubertas dan saat berusia di atas 50 tahun. (Goes Arya/balipost)

Baca juga:  Musim Hujan, Waspadai Penyakit Leptospirosis
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *