DENPASAR, BALIPOST.com – Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi biasa dilakukan oleh para orang tua. Sinar matahari dipercaya memiliki banyak manfaat bagi bayi. Mulai dari pembentukan vitamin D yang baik untuk tulang hingga mengurangi kuning pada bayi yang baru dilahirkan.
Namun, seperti dua sisi mata uang, dibalik manfaat ada pula efek buruk yang dapat mengancam bila Anda tak tahu cara menjemur bayi dengan benar. Pasalnya, paparan sinar matahari terus-menerus bisa berbahaya, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.
Dikutip dari klikdokter.com, efek buruk sinar matahari ini ada pada radiasi sinar ultraviolet. Karena itu, American Academy of Pediatrics mengeluarkan rekomendasi terbaru agar bayi, terutama usia 0–6 bulan, tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Kulit bayi yang masih sensitif mudahkan terkena dampak buruk dari sinar matahari. Hal serupa juga turut diserukan oleh The Skin Cancer Foundation.
Beberapa panduan umum ini dapat Anda lakukan saat menjemur bayi:
1. Lakukan di pagi hari terutama pukul 6–8 pagi. Pada waktu ini, sinar matahari paling aman digunakan untuk berjemur dan paling efektif untuk pembentukan vitamin D.
2. Jangan menjemur bayi tanpa pakaian sedikit pun. Biarkan bayi tetap memakai pakaian, celana, dan topinya.
3. Hindari menjemur langsung ke arah sinar matahari. Berjemurlah di teras yang masih terlindung dengan atap, sehingga sinar matahari tidak langsung mengenai kulit. Bila Anda ingin menjemur bayi di luar ruangan, gunakan jaring pelindung.
4. Tutup mata bayi. Hindari paparan sinar langsung ke arah mata bayi.
5. Bila diperlukan, Anda dapat memakaikan tabir surya dengan potensi ringan yaitu 15 SPF di area wajah, leher, dada, tangan, dan kaki bayi untuk melindungi kulitnya.
Menjemur bayi tidaklah sepenuhnya dilarang. Namun, pastikan Anda melakukannya dengan benar agar terhindar dari efek buruk sinar matahari yakni kanker kulit. (Goes Arya/balipost)