plafon
Plafon ruang kelas SDN 1 Panji, Kecamatan Sukasada ambruk. Kondisi ini mengancam keselamatan ratusan siswa di sekolah di pusat Desa Panji tersebut. (BP/mud)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Ratusan siswa SDN 1 Panji, Kecamatan Sukasada belakangan ini was-was saat mengikuti proses pembelajaran di sekolah setempat. Pasalnya, pafon di ruang kelas sekolah ini dibiarkan rusak sejak lama. Plafon yang dipasang sejak lima tahun silam itu kini nyaris ambruk hingga mengancam keselamatan guru dan siswa.

Kepala SDN 1 Panji Ni Made Wiryani Rabu (17/5) mengatakan, walaupun plafon ruang kelas itu membahayakan anak didiknya, akan tetapi ruang kelas itu tetap dimanfaatkan. Ini karena sekolah yang dipimpinnya itu tidak lagi memiliki ruang kelas cadangan. Sejak kerusakan terjadi, dia sudah mengusulkan bantuan perbaikan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikora) Buleleng. Akan tetapi usulannya itu hingga sekarang belum ditindaklanjuti.

Baca juga:  Ratusan Desa Adat Sudah Bentuk Satgas COVID-19

“Mungkin karena usia sudah lama sehingga plafonnya rusak dan jujur saya kasian sama anak-anak dan guru belajar di ruangan yang plafonnya mau jatuh. Maunya minta bantuan ke kabupaten namun tidak ditanggapi,” katanya.

Selain plafon yang nyarus ambruk, Wiryani mengaku sekolahnya juga belum memiliki toilet untuk siswa. Situasi ini terjadi karena minimnya bantuan yang mengalir ke sekolahnya, sehingga fasilitas penunajang pendidikan terpaksa dibiarkan begitu saja. Padahal, jika saja bantuan pembangunan disetujui, pihak sekolah sudah menyiapkan lahan untuk membangun toilet yang diperlukan. Sesuai syarat minimal adalah satu toilet untuk 60 siswa. Sementara jumlah siswanya sekarang tercatat 195 orang. “Kalah lahan sudah ada tapi anggaran yang belum kita punya. Saat ini warga sekolah kami terpaksa menggunakan fasilitas yang ada saja,” tegasnya.

Baca juga:  Kenormalan Baru di Sekolah

Dihubungi terpisah Kepala Disdikpora Gede Suyasa mengatakan, untuk memastikan kondisi kerusakan plafon di SDN 1 Panji, pihaknya akan menugaskan stafnya dalam waktu dekat ini. Jika kerusakannya berat, Disdikpora akan mengusulkan program perbaikannya dalam APBD Tahun 2018 mendatang. “Kita cek dulu karena kita bisa memprogramkan perbaikan infrastruktur sekolah tanpa ada surve dan dari kajian itu kami akan usulkan tahun depan atau ada solusi lain,” jelasnya. (mudiarta/balipost)

Baca juga:  Razia Duktang, Ratusang Orang Terjaring

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *