longsor
Penggali senderan mati tertimbun longsoran. (BP/bit)
TABANAN, BALIPOST.com – Naas menimpa Putu Tangkas (15) asal dusun kembang sari desa pangkung paruk, seririt. Saat tengah melakukan pengerjaan penggalian senderan jalan jurusan Pupuan-Seririt, Rabu (17/5) ia justru tertimbun material longsor dan tewas dilokasi kejadian. Diduga longsor diakibatkan getaran yang ditimbulkan oleh kendaraan yang melintas dijalan tersebut. Kini jenasah korban telah dibawa ke Puskesmas I Pupuan.

Salah seorang warga Pupuan, Ketut Baasir mengatakan longsor terjadi sekitar pukul 16.00 wita. Saat itu enam pekerja tengah melakukan pengerjaan penggalian pembuatan senderan jalan utama penghubung Pupuan – Seririt, tepatnya di dusun Semoja, Pupuan. Diduga saat para pekerja melakukan pekerjaan menggali tepat dibawah jalan utama, tanah yang relatif labil akibat getaran kendaraan yang melintas menyebabkan longsor.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Harian Bali di Atas 160 Orang Dua Hari Berturut-turut, Diskes Diminta Lakukan Ini

“Menurut rekan korban, saat itu ada enam orang tengah melakukan penggalian tiba tiba ada suara gemuruh, lima orang pekerja bisa menyelamatkan diri, sedangkan korban tertimbun material,” bebernya.

Dikatakannya, proses pengerjaan senderan ini sudah di mulai sekitar seminggu lalu. Pasalnya jalur utama Pupuan-Seririt awalnya jebol, dan kini rencananya akan disender permanen. Sayangnya sebelum pekerjaan selesai sudah ada kejadian longsor. Pihak kepolisian dalam hal ini kapolsek Pupuan belum bisa dikonfirmasi. (puspawati/balipost)

Baca juga:  Sekda Benarkan WNA Meninggal di RSUP Sanglah Kasus COVID-19 No. 25

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *