Pemilik anjing sedang memegang peliharaannya ketika petugas memberikan vaksin. (BP/dok)
GIANYAR, BALIPOST.com – Sepekan vaksinasi massal di Gianyar, terdapat ribuan anjing yang sudah tervaksin. Kegiatan vaksinasi yang berlangsung sejak Senin (8/5) hingga Senin (15/5) telah memvaksin 4.105 anjing, 47 kucing dan 4 ekor monyet.

Data estimasi populasi anjing di Kabupaten Gianyar mencapai 70 ribu ekor. Dari 70 ribu ekor ini diprediksi hanya 25 persen saja yang dipelihara dengan baik oleh pemiliknya. Sementara 50 persen adalah anjing yang memiliki pemilik atau cenderung diliarkan sementara 25 persen adalah anjing liar atau tanpa pemilik.

Masih besarnya persentase anjing yang liar maupun diliarkan menyebabkan potensi penularan rabies pada anjing masih besar. Untuk itu dalam kegiatan vaksinasi massal tahun 2017 ditargetkan 100 persen atau mencapai seluruh populasi anjing di Gianyar mendapatkan vaksinasi.

Baca juga:  Zona Merah Ini, Tetap Jadi Penyumbang Tambahan Pasien COVID-19 Meninggal Terbanyak

Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Gianyar, drh. Ketut Ariyasa, Kamis (18/5) mengatakan, untuk mencapai seluruh populasi, pihaknya dalam melakukan vaksinasi tidak hanya menunggu di satu tempat tetapi mengerahkan tim untuk menyasar anjing liar maupun yang diiarkan.

Ia melanjutkan dalam pelaksanaan vaksinasi massal ada tiga tim yang bekerja yaitu tim reguler, e-tim dan kader desa. Tugas tim reguler adalah melakukan vaksinasi dengan menunggu masyarakat membawa anjingngnya untuk divaksin di tempat yang tentukan. Selain menunggu, tim juga bergerak ke rumah-rumah untuk memvaksin anjing yang bisa ditangani.

Baca juga:  RS Wangaya Rawat Dua Pasien Suspect Covid-19

Sementara untuk e-tim bertugas keliling memvaksin anjing liar atau anjing yang sulit ditangani. Setelahnya kader desa akan bertugas usai kegiatan vaksinasi menyasar anjing atau HPR (Hewan Penular Rabies) lain yang tercecer belum mendapatkan vaksisnasi.
Vaksinasi massal difokuskan dulu pada daerah yang masuk dalam zona merah atau mencatat kasus positif rabies pada Hewan Penular Rabies (HPR), anjing, baru kemudian menyasar ke daerah lain.

Baca juga:  Tabanan Jadi Penyumbang Terbanyak Korban Jiwa COVID-19 Harian, Ini Asal Desanya

Berdasarkan data pada tahun 2016 dari tujuh Kecamatan, enam diantaranya memiliki zona merah yaitu Kecamatan Gianyar dengan kejadian positif di 8 desa, Sukawati (2), Tampak Siring (4), Blahbatuh (2), Tegalalang (2), Pupuan (2), dan Payangan (2). Sementara Kecamatan Ubud tidak tercatat kasus positif pada HPR selama tahun 2016. Untuk tahun 2017 kejadian positif baru terjadi di dua desa yaitu Desa Tulikup kecamatan Gianyar dan Desa Sukawati Kecamatan Sukawati. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *