MANGUPURA, BALIPOST.com – Pascadisetujuinya rencana pembangunan underpass patung Ngurah Rai dan Simpang Jimbaran, pemerintah daerah diharapkan segera meralisasikannya sehingga kemacetan di jalur Kuta Selatan tersebut diatasi. Terlebih pada tahun 2018 mendatang, Bali kembali menjadi tuan rumah kegiatan bertaraf internasional yang digelar oleh IMF.

Rencana pembangunan underpass patung Ngurah Rai dan Simpang Jimbaran ini sebenarnya telah lama direncanakan, sejak dibangunnya Tol Bali Mandara. Namun karena waktu sangat berdekatan dengan pelaksanaan APEC, rencana itu akhirnya ditunda.karena dikhawatirkan menganggu utilitas transportasi.

Baca juga:  Bandara Ngurah Rai Gerbang Utama Wisatawan Dunia, Kompetensi SDM Harus Mumpuni

Saat ini, pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum telah menganggarkan 209,71 miliar rupiah untuk membangun underpass di Bundaran Patung Ngurah Rai dan Simpang Jimbaran. Jumlah dana tersebut diambil dua tahap, yakni 2017 sebesar 49,67 miliar rupiah dan 160,03 miliar pada 2018.

Anggota Komisi III DPRD Bali, Wayan Adnyana berharap persoalan-persoalan di daerah seperti pembebasan lahan dan rumitnya utilitas di kawasan tersebut dapat teratasi. Mengingat kawasan patung Ngurah Rai tersebut termasuk jalur avtur pihak Bandara, PDAM, maupun PLN.

Baca juga:  Temui BBPJN, Komisi III DPRD Bali Usulkan Dua Underpass Ini Diprioritaskan

Mendukung pelaksanaan pembangunan proyek ini, pemerintah kabupaten Badung telah mengalokasikan dana 100 miliar rupiah untuk pembebasan lahan. Diperkirakan pembebasan lahan mencapai 25 are dari total luas lahan yang diperlukan seluas 45 are. (kmb/balitv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *