JAKARTA, BALIPOST.com – Teka-teki siapa yang menjadi kampiun Morotai Underwater Photo Contest 2017 akhirnya terjawab. Tiga kategori sudah diumumkan pemenangnya oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI yang dipimpin Menteri Arief Yahya, setelah menuntaskan kontes tersebut di Morotai, Maluku Utara.

Event itu sendiri dilangsungkan sejak 15 hingga 20 Mei 2017, di tiga spot destinasi alam bawah laut Morotai. Seperti diketahui, Morotai juga menjadi satu dari 10 top destinasi prioritas Kemenpar, yang biasa disebut 10 Bali Baru.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Ketua Panitia Morotai Underwater Photo Contest 2017 Fandi Noval mengatakan, perhelatan tersebut diikuti 20 peserta yang berasal dari Jakarta, Bali, Manado, dan Ternate.

”Karya yang diperlombakan dari 6 titik alam bawah laut Morotai yang sangat indah dan mendunia,” ujar Esthy yang juga diamini Fandi.

Baca juga:  Percantik Alas Purwo, Pusat Siapkan Rp 120 Miliar

Keenam spot tersebut adalah, daerah Wreck Wawama, Tanjung Liku, Mitita Shark Point, White Sand Island, Koloray Island, Dodola Island.  ”Untuk kategori lomba terbagi tiga kategori yakni Open DSLR, Compact Macro dan Compact Wide Angle,” tambah Fandi.

Juara-juara perhelatan tersebut untuk kategori DSLR adalah, Juara 1 Agustiar Hamdani, Juara 2 Hendri Darmoto Berry, dan Juara 3 Syafruddin Koroy. Untuk kategori Compact Macro, juara 1 diraih Ariawan Usman, juara 2 Dedi Abdullah, juara 3 Jonathan Thamrin. Sedangkan untuk kategori Compact Wide, diraih oleh Juara 1 Surya Alamsyah, Juara 2 Ikbal Abdullah, Juara 3 Sudirman.

Fandi berharap, ke depannya semoga dengan event ini, keunikan dan keindahan bawah laut Morotai  lebih dikenal para penyelam lokal maupun internasional. ” Selain itu kami sangat berharap semakin banyak fasilitas untuk diving dan guide lokal di tingkatkan agar siap melayani tamu wisnus dan wisman yang ingin menikmati bawah laut Morotai secara profesional,” harap Fandi.

Baca juga:  Kurang, Peran Pariwisata Sejahterakan "Krama" Bali

Morotai memang sedang berjuang untuk terus mendatangkan Wisman. Segala aspek Amenitas, Akses, dan Atraksi terus digenjot pihak Kemenpar dan pemerintah setempat untuk bisa mendatangkan Wisman ke daerah yang punya pantai yang sangat bersih dan indah itu.

Ketua Pokja Percepatan Destinasi Prioritas Kemenpar Hiramsyah Thaib didampingi PIC Morotai Ari Surhendro mengatakan, usaha pengembangan destinasi prioritas Morotai telah sampai pada peningkatan pelabuhan udara. Pada awal tahun tidak ada pesawat reguler ke Morotai, kemudian per 18 Maret 2016 sudah terdapat penerbangan 1x per minggu dengan masing-masing penerbangan membawa 18 penumpang.

Per 27 April 2016 dengan jumlah 1x penerbangan per hari mencapai total 72 penumpang di masing-masing penerbangan. Terakhir sampai saat ini, jumlah penumpang mengalami proses peningkatan hingga 180 penumpang per jadwal penerbangan.

Baca juga:  Wisatawan Sepi, Supir Pariwisata di Sanur Juga Mengeluh

Kata Hiram, selain pengadaan pelabuhan udara dan peningkatan jumlah penumpang, saat ini juga telah tercapai penandatanganan MoU Pemkab Morotai – Citilink – Jababeka Morotai untuk pariwisata Morotai, pendirian hotel/homestay yang awal tahun hanya ada sekitar 177 hotel melati (190 tempat tidur) dan 18 resort (36 tempat tidur) saat ini bertambah menjadi 24 kamar resort dengan 48 tempat tidur.

”Tercapainya kesepakatan MoU Jababeka Morotai dan Citilink untuk pariwisata Morotai yakni dengan MoU JM dengan Chingfu untuk homestay, 100 kamar tahun 2017 serta MoU Kemenpar – Citilink – Wanda untuk pariwisata Indonesia yakni Citilink/JM dengan Wanda untuk hotel membuat kami optimis bahwa Morotai siap mendunia,” lanjutnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *