NEGARA, BALIPOST.com – Kawasan pantai dan perairan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) belum aman dari serbuan sampah. Permasalahan sampah juga dialami di kawasan di konservasi berbagai flora dan fauna ini. Bahkan selama kurang lebih tiga bulan, sampah yang terkumpul dari clean up yang dilakukan mencapai total lima ton lebih.
“Itu baru sampah di permukaan (pantai dan perairan), belum lagi yang berada di dasar laut. Karena itu kita rutin lakukan clean up, antisipasi agar tetap terjaga, ” tandas Plt Kepala Balai TNBB, Suharyono disela-sela clean up underwater Menjangan, Minggu (21/5).
Sampah-sampah ini bukan dari TNBB, melainkan kiriman lewat laut dan terdampar di TNBB. Suharono didampingi Kasubag TU, Wiryawan mengatakan diving for conservation and underwater clean-up yang dilakukan selain membersihkan kawasan perairan laut TNBB terutama di Pulau Menjangan juga untuk memperkenalkan kegiatan-kegiatan konservasi dalam pengelolaan potensi perairan. TNBB memiliki potensi dan sumberdaya yang cukup banyak. “Giat ini juga sebagai salah satu kegiatan yang mendukung peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dalam program Road to HKAN,” ujar Suharyono yang juga Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali ini.
Lebih dari 60 penyelam diantaranya para operator wisata, dive guide, instansi pemerintah, Pol Air dan TNI AL turut serta dalam bersih-bersih dasar laut ini. Puluhan penyelam ini membersihkan sampah khususnya sampah plastik yang terdapat di sekitar perairan Pulau Menjangan.
Menyelam dan mengelilingi Pulau Menjangan, sambil membawa karung sampah. Selama dua jam, total diperoleh 128,5 kg atau 13 karung sampah yang dikumpulkan. Kemudian, sampah ini diangkut dan dibawa ke TPS terdekat. Sampah ini biasanya terbawa oleh arus laut, dan kemudian bersandar di Pulau Menjangan.
Pulau Menjangan yang termasuk di dalam kawasan konservasi TNBB memiliki potensi terutama bagi para pecinta olahraga air, seperti menyelam dan snorkeling. Pulau ini memiliki tutupan karang yang luas dan tersusun menyerupai terasering dan menempel di dinding hingga kedalaman 50 meter. Mulai dari karang keras hingga karang lunak yang memiliki berbagai bentuk. Jenis ikan karangnya pun demikian, sangat beragam. Dari jenis ikan badut saja, setidaknya terdapat lima spesies yang menghuni perairan pulau yang memiliki luasan 175 hektar ini.
Sebagai salah satu destinasi pariwisata yang terdapat di Pulau Bali, potensi TNBB juga digunakan untuk tujuan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Potensi Taman Nasional Bali Barat meliputi berbagai flora dan fauna yang berstatus langka, dilindungi maupun yang keberadaannya melimpah, habitat dan letak geomorfologinya serta keindahan alamnya yang masih dalam keadaan utuh.
TNBB merupakan satu-satunya taman nasional di Pulau Bali yang juga merupakan kawasan pelestarian alam dengan ekosistem asli dan merupakan habitat terakhir bagi burung Curik Bali. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati laut berupa terumbu karang dan biota laut lainnya, memiliki vegetasi mulai dari hutan mangrove, hutan pantai, savanna, hutan musim serta hutan hujan dataran rendah (surya dharma/balipost)