PLN
Ilustrasi pemeliharaan jaringan listrik. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki musim libur sekolah didukung dengan kondisi angin yang baik, permainan layang-layang banyak dilakukan warga di Bali. Hal ini disikapi PLN dengan mengeluarkan imbauan agar warga tidak bermain layangan di dekat jaringan PLN.

Berdasarkan data yang dimiliki PLN Area Bali Selatan, selama tahun 2016 tercatat sebanyak 38 kali gangguan terjadi akibat benda seperti layang-layang, penjor, bendera parpol, umbul-umbul, balon gas, dan reklame. Sedangkan hingga bulan Mei 2017, tercatat sebanyak tujuh kali gangguan diakibatkan oleh hal serupa. Dari keseluruhan gangguan akibat benda yang mengenai jaringan PLN, sebesar 57 persen disebabkan oleh layang-layang.

Baca juga:  Turut Dampingi Presiden ke Afrika, PLN Realisasikan Kerja Sama dengan TANESCO

Manajer PLN Area Bali Selatan, I Nyoman Sueca, menyarankan jika ingin bermain layang-layang jangan di dekat jaringan PLN. “Pilih tempat yang luas seperti lapangan agar tidak ada layang-layang yang tersangkut di jaringan dan menyebabkan listrik padam.” ujar Sueca.

Selain itu, Sueca juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati jika bermain layang-layang karena benang layangan yang tersangkut di jaringan dikhawatirkan dapat menghantarkan aliran listrik dan mengakibatkan tersetrum. “Jika ada layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik PLN, jangan diambil sendiri apalagi jika dalam keadaan basah, karena khawatir teraliri arus listrik dan berbahaya bagi keselamatan,” tegasnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Pembangkit PLN Sabet 2 Proper Emas dan 16 Proper Hijau
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *