DENPASAR, BALIPOST.com – Operasi Patug Agung 2017 berakhir Senin (22/5), dimulai sejak 9 Mei. Penutupan operasi itu ditandai dengan apel seluruh personel yang terlibat dalam operasi tersebut di halaman depan Direktorat Lantas Polda Bali berjumlah 70 orang.
Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja, Selasa (23/5), selama 14 hari melaksanakan operasi tersebut di seluruh Bali, secara umum berjalan aman dan lancar. Selain itu mendapat dukungan positif dari masyarakat, terbukti berkurangnya pengguna jalan yang melakukan pelanggaran.
Meskipun jumlah korban meninggal akibat laka lantas meningkat dari periode sebelumnya. Operasi Patuh 2016 jumlah korban meninggal sebanyak 12 orang, sedangkan tahun ini korban meninggal sebanyak 14 orang.
“Ini yang mesti dievaluasi dan dilakukan pembenahan. Masyarakat diharapkan mengutamakan keselamatan saat berkendara,” tegasnya.
Walau Operasi Patuh telah berakhir, namun Direktorat Lantas Polda Bali akan terus melakukan razia dan akan menindak tegas pengguna jalan yang melakukan pelanggaran. Tujuannya untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan.
Operasi Patuh Agung 2017 dilaksanakan serentak di Indonesia mulai 9-22 Mei. Apel gelar pasukan Operasi Patuh Agung dilaksanakan, Selasa (9/5) di Mapolda Bali dan Mapolresta Denpasar.
Kepolisian menjamin tidak ada lagi pungli terkait proses tilang karena sudah diterapkan program e-tilang. Terkait operasi itu dikerahkan 1.175 personel seluruh Bali. Selain itu juga melibatkan Dishub dan TNI khususnya polisi militer.
Dua hal penekan operasi ini yaitu bagaimana memperkcil angka laka lantas meninggal dunia dan melakukan penegakan hukum. Pelanggaran yang dimaksud diantaranya kecepatan dan beban.
Tahun 2015 korban lakalantas meninggal dunia se-Indonesia mencapai Rp 25 ribu. Sekarang berjalan 5 ribu korban meninggal dunia dan diharapkan jangan sampai bertambah lagi. Untuk Bali jumlah korban meninggal 480 orang. (Kerta Negara/balipost)