SINGARAJA, BALIPOST.com – Dipicu harga murah petani di Buleleng hingga sekarang belum tertarik menanam Belimbing. Selain karena harganya murah, tanaman buah lokal Bali ini juga mudah diserang sejumlah penyakit.
Atas kondisi itu, keberadaan Belimbing sekarang kondisinya terancam punah. Dinas Pertanian (Distan) Buleleng pun belakangan menggenjot pembinaan dan merangsang petani untuk mencoba menanam Belimbing.
Upaya awal yang dilakukan Distan melakukan uji coba dan pengembangan bibit di kebun bibit buah di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak. Selain melakukan penelitian tanaman, Distan juga menyiapkan bibit sesuai varietas Belimbing asli untuk disebarkan kepada petani.
Upaya lainnya dilakukan, pemerintah mencoba untuk mencari referensi pengembangan Belimbing. Sekretaris Dinas Pertanian Buleleng, Wayan Narta mengatakan, Buleleng sebenarnya memiliki potensi untuk mengembangkan Belimbing seperti yang dikembangkan di Kebun Buah Mekarsari Bogor. Hanya saja, kendala yang dihadapi adalah pengembangan tanaman sangat mudah terserang beberapa penyakit seperti ulat, hama kepik, dan lalat buah.
Akibat serangan penyakit tersebut kualitas buah tidak optimal, hingga kalah saing dengan buah yang sama dari daerah lain. Serangan penyakit ini sejatinya tidak menjadi kendala serius karena dapat diatasi melalui pengendalian obat-obatan organik, sehingga lebih ramah lingkungan.
“Masih banyak kendala yang kita alami untuk pengembangan Belimbing. Tapi kalau kita bandingkan dengan Belimbing yang ditanam di Bogor hanya kalah dari ukuran saja, tapi dari rasa Belimbing di Buleleng tak kalah. Memang petani masih enggan menanam karena sering terserang beberapa penyakit dan harga murah,” katanya.
Terlepas dari persoalan pelik itu, Narta menyatakan Buleleng akan fokus mengembangkan tanaman buah lokal Bali yang sudah terancam punah. Salah satunya Belimbing.
Ia mengutarakan saat ini sedang diteliti penyediaan bibit unggul. Pengembangannya dilakukan di kebun bibit buah milik Distan Buleleng di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak. Sementara untuk menggugah petani mau menanam, nantinya Distan akan menyiapkan bibit dan mendampingi dalam melakukan pemeliharaan.
Sementara untuk pemasaran, ia mengatakan akan dilakukan kerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. “Kita kembangkan di kebun bibit di Patas dan ke depan hasil penelitian dan penyiapan bibit akan kita bantu, sehingga petani mau menanam dan produksi akan meningkat,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)