BATAM, BALIPOST.com – Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Laut meluncurkan dua unit Kapal Kelas I Kenavigasian yaitu KN NIPA dan KN MASALEMBO di Galangan Kapal PT Citra Shipyard, Batam, Rabu (24/5). KN. NIPA nantinya akan dipangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Pinang, Kepri, dan KN. MASALEMBO yang akan dipangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, Jatim.

Peluncuran dua unit Kapal Kelas I Kenavigasian ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kontrak pembangunan dua unit kapal kelas I Kenavigasian pada 29 Desember 2015 lalu. Ini juga merupakan salah satu tahapan penting dari serangkaian pembangunan kapal kenavigasian yang dibangun oleh Galangan Kapal PT Citra Shipyard, Batam.

Baca juga:  Syahbandar Ketapang Sidak Perlengkapan Kapal

Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Tonny Budiono mengungkapkan, seiring dengan meningkatnya aktivitas kemaritiman, saat ini wajah perairan Indonesia terus berubah. Dengan adanya kegiatan ekonomi di laut seperti pelayaran, pembangunan pelabuhan, kegiatan lepas pantai, konservasi alam, perikanan, dan lainnya tentu membutuhkan peralatan kenavigasian.

Hal tersebut, menurut Tonny, menunjukkan bahwa peran navigasi laut sangat besar dalam menunjang aspek keselamatan pelayaran seiring dengan komitmen pemerintah menggairahkan poros maritim. Ibarat jalan tol, kata dia, pemerintah dalam hal ini Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub harus menyiapkan fasilitas penunjangnya.

Baca juga:  Datangi DPRD Bali, Tuntutan Alstar B Masih Sama

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Hubla juga memberikan apresiasi kepada PT Citra Shipyard, yang telah menyelesaikan pembangunan 2 (dua) unit kapal kelas I kenavigasian ini dengan baik dan tepat waktu. “Dengan diluncurkannya kapal navigasi ini ke kolam pelabuhan, menunjukkan bahwa tidak lama lagi kedua kapal ini dapat beroperasi secara penuh dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam mendukung tugas kenavigasian yakni mewujudkan keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia,” ujar Tonny.

Baca juga:  Dengue Meningkat Saat Terjadi Fenomena El Nino

Pembuatan dua kapal tersebut menggunakan APBN senilai Rp 233,77 Miliar dan memiliki spesifikasi panjang 60 meter, lebar 12 meter, tinggi 4,7 meter, kecepatan 15 Knot, jarak jelajah kapal 4000 Nautical Mile, kapasitas tangki bahan bakar sekitar 220 Ton, dan tangki air tawar sekitar 100 Ton. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *