Perairan di wilayah Nusa Penida kini banyak dikunjungi wisatawan untuk berwisata bahari. (BP/dok)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Di balik pesona memukau perairan Nusa Penida yang membuat wisata bahari di wilayah itu maju pesat, keberadaan terumbu karang dan biota laut terancam. Pasalnya, banyak bermunculan usaha jasa wisata bawah laut yang mengancam keberadaan kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida itu.

Menyikapi masalah tersebut, para penyelam lokal Lembongan berkumpul untuk membuat komunitas. Perkumpulan penyelam ini diberi nama Komunitas Penyelam Lembongan (KPL). Dalam kesempatan tersebut juga dipilih pengurus diantaranya Ketua I Wayan Gede lama, Wakil Ketua I Kadek Jaya Suara, Sekretaris I Wayan Bagiayasa dan Bendahara I Wayan Sujana.

Baca juga:  Ruang Isolasi Pasien COVID-19 RSUD Klungkung Mulai Banyak Kosong

Penyelam asal Nusa Penida Gede Sukayasa yang mewadahi perusahan diving di Nusa Lembongan mengatakan komunitas pemerhati lingkungan bawah laut Nusa Penida ini memang sangat diperlukan. “Perkumpulan yang kita perlukan adalah perkumpulan orang yang mau ikut menjaga lingkungan bawah laut tempat kita bekerja,” ungkapnya Minggu (28/5).

Senada dengan Sukayasa, Kadek Jaya Suara juga mengharapkan adanya peran serta para penyelam untuk ikut ambil andil dalam pelestarian lingkungan. “Tapi di sini kita perlu suatu organisasi yang legal yang bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk menjaga kelangsungan hidup biota laut kita” tambah Jaya Suara.

Baca juga:  Jelang New Normal, Sejumlah Pantai di Sanur Belum Dibuka Penuh

Wayan Gede Lama sebagai Ketua KPL berharap semua anggota ikut bekerja untuk melakukan penyelamatan terumbu karang demi kelangsungan wisata bahari. Gerakan nyata yang dapat dilakukan komunitas ini salah satunya dengan melakukan penyuluhan di masyarakat atau sekolah untuk menumbuhkan rasa mencintai keindahan bahari melalui perkenalan dunia dive atau penyelaman. (Dewa Farendra/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *