kualitas
Pengerjaan aspal coldmix di Pasar Semarapura. (BP/dwa)
SEMARAPURA, BALIPOST.com- Proyek aspal coldmix menjadi terobosan Pemkab Klungkung dalam mengatasi permasalahan pengaspalan jalan di Nusa Penida. Akses ke Nusa Penida yang harus menyeberang laut membuat proyek pengaspalan hotmix menjadi sulit dilakukan di wilayah Klungkung kepulauan. Sayangnya, penerapan aspal coldmix juga dilakukan di Klungkung daratan. Padahal dari kualitas, aspal coldmix jauh lebih rendah dari aspal hotmix. Penggunaan aspal coldmix di Klungkung daratan ini pun menuai protes dari kalangan dewan.

Pada kunjungan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ke Pasar Semarapura, Senin (29/5) bersangkutan belum berani berkomentar terkait kualitas dari aspal coldmix tersebut. Sebab, proyek coldmix di jalan lingkar ini masih dalam proses pengerjaan. Namun dirinya tetap meminta kualitas aspal dan pengerjaan supaya dilakukan dengan baik serta dilakukan pengawasan bersama.

Baca juga:  Bupati Suwirta Minta HIPMI Turun Tangan Bangun Generasi Muda

“Proyek pengapalan saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Mari kita awasi bersama kualitas aspal dan pengerjaannya agar dilakukan dengan baik,” Ujar Bupati Asal Nusa Ceningan, Senin (29/5).

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Klungkung Komang Suantara belum lama ini menjelaskan, aspal coldmix sudah tidak direkomendasikan untuk digunakan di daerah tropis. Pasalnya, aspal yang tidak melalui proses pemanasan tersebut tidak tahan dengan kondisi cuaca yang sering hujan dan panas terik.

Selain itu, banyaknya jalan di Klungkung yang tidak memiliki drainase, sering menjadi penyebab aspal coldmix cepat terkelupas. “Pengerjaan aspal coldmix yang menggunakan system manual membuat ketebalan aspal tidak merata,” bebernya yang mengungkapkan bahwa proyek coldmix rentan terjadi penyelewengan.

Baca juga:  Banyak Aset Pemkab Klungkung Belum Terdata

Suantara pun menyorot proyek jalan di Pasar Semarapura yang menghabiskan anggaran hingga Rp 950 juta. Pihaknya mempertanyakan proyek pengaspalan coldmix di Klungkung daratan yang sebenarnya bisa dikerjakan dengan mudah menggunakan hotmix. Sayangnya, proyek tersebut berada di Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung yang sama sekali tidak mengetahui masalah teknis. Hal ini pun terungkap saat Komisi II mempertanyakan penggunaan aspal coldmix, pihak terkait yang menjadi leading sector proyek tersebut tidak bisa menjawab.

Baca juga:  Sehari, Dua Orok Ditemukan

Melihat maraknya penggunaan aspal coldmix di proyek-proyek yang ada di Pemkab Klungkung, Komisi II berkomitmen untuk menjegal sejumlah proyek pengaspalan yang menggunakan aspal coldmix. Mengingat, pengaspalan yang menggunakan aspal coldmix menghabiskan biaya cukup besar namun memiliki kualitas yang lebih rendah dari hotmix.

Sementara itu, untuk proyek aspal coldmix yang sudah terlanjur dianggarkan pada APBD Induk 2017, Komisi II mengaku akan melakukan pengawasan. “Kita pertanyakan kenapa bisa diusulkan menggunakan coldmix di Klungkung daratan. Kalau hasil pengerjaan kualitasnya tidak sesuai berarti ada konspirasi disini,” jawabnya. (dewa farendra/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *