JAKARTA, BALIPOST.com – Macet di Jakarta sepertinya belum menemukan solusi. Akibatnya, banyak wisatawan mengeluh lantaran sering terlambat menuju bandara bahkan tidak sedikit wisatawan yang ketinggalan pesawat.
Merespon keluhan tersebut, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub meluncurkan layanan angkutan bandara bernama Jabodetabek Airport Connexion (JAConnexion) yang diresmikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Selasa (30/5).
Kepala BPTJ Elly Adrian Sinaga mengatakan, pelayanan transportasi ini akan melayani rute dari hotel-hotel di Jabodetabek khususnya Jakarta ke Bandara Soetta. Angkutan yang disediakan pada layanan ini pun merupakan kelas premium, mengingat hotel yang dituju merupakan hotel-hotel bintang 5. “Kita akan me-launching angkutan untuk premium. Setelah kita berkomunikasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), banyak sekali orang (tamu hotel) melakukan perjalanan ke bandara, banyak hotel yang sudah menyediakan angkutan hotel dan taksi, tapi itu kan 1 orang 1 taksi. Ini kalau dikumpulkan menjadi angkutan yang lebih massal maka bagus sekali,” ujar Elly.
Menurut Elly, saat ini ada empat operator angkutan umum yang akan memberikan pelayanan JAConnexion yaitu Perum Damri, Blue Bird, Sinar Jaya dan PPD. Blue Bird akan mengoperasikan 15 unit bus, Perum Damri mengoperasikan 10 unit, Sinar Jaya mengoperasikan 16 unit dan PPD sebanyak 50 unit bus.
Khusus untuk Perum PPD juga akan melayani rute 5 rute dari Bandara Soetta ke pusat perbelanjaan dan sebaliknya. Rute-rute tersebut yaitu Bandara Soetta-Mal Taman Anggrek, Bandara Soetta-Mal Plaza Senayan, Bandara Soetta-ITC Cempaka Mas, Bandara Soetta-Mal Kelapa Gading dan Bandara Soetta-ITC Tanah Abang.
Layanan angkutan ini akan berangkat setiap 1 jam sekali dari lokasi-lokasi yang telah ditentukan tersebut. Untuk harga tiket, layanan transportasi dari hotel akan dikenakan biaya Rp 50 ribu per orang dan Rp 25 ribu per orang untuk layanan transportasi dari mal. “Waktu belum rapat, paling sekarang sekitar 1 jam sekali. Kita berharap ke depan per 30 menit, total bus sekitar 90-an bus mikro dan besar,” tandas dia. (Nikson/balipost)