TABANAN, BALIPOST.com – Kondisi bayi berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan Senin (29/5) malam di kardus tempat sampah pasar penebel, mulai stabil. Namun bayi yang hanya memiliki berat 2,2 kilogram tersebut saat ini masih dirawat intensif di ruang inkubator karena masuk fase rawan infeksi. “Bayi dirawat di inkubator, karena lahir dengan berat badan rendah, tapi kondisinya stabil dan organ lengkap,” ucap Dirut BRSUD Tabanan, dr. I Nyoman Susila, Selasa (30/5).
Didampingi Wadir bidang pelayanan dr. Luh Gede Sukardiasih, dikatakan BRSUD menerima rujukan bayi dari Puskesmas I Penebel pukul 21.50 wita. Pemeriksaan awal, bayi yang ditemukan dalam keadaan masih dengan ari-ari dan plasenta tersebut datang dengan berat badan lahir rendah, hipotermia dan mengalami gangguan pernafasan.
“Kondisinya masih tetap diawasi, apalagi masuk fase rawan infeksi, jadi untuk sementara selain petugas tidak boleh ada yang masuk ke dalam ruang tersebut,”jelasnya.
Jika berat badan bayi sudah mencapai minimal 2,5 kilogram, barulah akan diserahkan kepada dinas sosial dan pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti. Dokter asal desa Bantas, Seltim bahkan mengaku pasca heboh penemuan bayi berjenis kelamin laki-laki ini di media sosial banyak warga menghubungi dirinya untuk berniat mengadopsi. “Banyak yang menghubungi tapi kami beri penjelasan, karena kami sifatnya hanya bertugas merawat bayi tersebut hingga kondisinya siap untuk nantinya diserahkan kepada dinas sosial,”pungkasnya.
Dari pemeriksaan, diperkirakan bayi tersebut berusia 37-38 minggu. Dihubungi terpisah Kapolsek Penebel AKP Nengah Sudiarta mengatakan belum menemukan titik terang pelaku yang telah tega membuang bayi di pasar Penebel. Namun pihaknya telah menerjunkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan dan mencari data wanita hamil di seputaran lokasi, baik dari bidan desa maupun Puskesmas. Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga akan mengecek CCTV milik salah satu bank yang ada didekat lokasi penemuan.
“Sayangnya cctv tersebut tidak mengarah langsung ke tkp, tapi tetap kita cek siapa tahu pelaku sempat melintas dan terpantau kamera pengawas di bank tersebut,”jelasnya.
Disinggung apa ada kemungkinan pelaku berasal dari sekitar lokasi penemuan, AKP Nengah Sudiarta belum bisa memberikan jawaban pasti, karena lokasi penemuan merupakan jalur utama penghubung Penebel ke Baturiti.
Seperti diberitakan sebelumnya, suara bayi berjenis kelamin laki-laki ini pertama kali didengar oleh salah seorang pedagang di pasar setempat. Setelah dicek oleh pedagang yang bernama made Mariyanti, memang benar ada bayi dalam kardus yang terbungkus plastik. Bayi tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas I Penebel untuk mendapatkan perawatan.
Diduga bayi tersebut dibuang usai dilahirkan karena masih lengkap dengan ari ari dan plasenta yang berisi darah segar. “Kemungkinan si ibu panik setelah melahirkan dan berharap bisa ditemukan dan dirawat oleh orang lain, masih kita selidiki,” ucap kapolsek Penebel. (puspawati/balipost)