DENPASAR, BALIPOST.com – Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2017 ini benar-benar komplit digarap tuntas di semua lini. Perhelatan yang bakal dilangsungkan 10 Juni 2017 hingga 8 Juli 2017 itu selain akan menyajian berbagai pertunjukan seni dan budaya di Bali, juga akan dimeriahkan pesta kuliner.

”Nanti 9 kabupaten dan kota di Bali akan menggelar pesta kuliner selama acara PKB 2017 berlangsung. Semua makanan kuliner ciri khas dan unggulannya akan disajikan di Art Centre Bali setiap hari selama pelaksanaan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali AA Yuniartha Putra.

Pria yang biasa disapa Agung itu mengatakan, setiap provinsi pasti ada berbagai macam masakan dan ciri khas. ”Contohnya saja Ayam Betutu. Ayam Betutu Denpasar pasti berbeda dengan Ayam Betutu Gianyar. Beda pedasnya, beda bumbunya, nikmatnya pun berbeda, ini pasti menjadi idola wisatawan, mereka pasti ketagihan,” ujar Agung.

Baca juga:  Pasar Karetan, Atraksi Wisata Baru Kolaborasi Rakyat dan GenPI 5 November 2017

Ke-9 Kabupaten atau Kota di Bali itu adalah, Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng dan Denpasar. Ke-9 kota dan kabupaten itu tentunya akan menyajikan makanan-makanan terbaiknya. Selain Ayam Betutu, sebut saja Sate Lilit, Lawar Kuwir, Babi Guling, Nasi Campur Ayam Bali, Rujak Kuah Pindang dan Rujak Bulung, Serombotan, Tipat Blayag, Nasi Jinggo, dan Nasi Tepeng.

”Semua wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara semua akan dihidangkan di area Art Centre. Setiap daerah berbeda rasa, berbeda penyajian, mayoritas nama sama, tapi kalau rasa pasti berbeda. Maka silahkan datang saja ke Bali,” kata Agung.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar Wawan Gunawan mengatakan, berpromosi dengan mengedepankan masakan atau kuliner Indonesia adalah cara yang efektif untuk Pariwisata Indonesia. ”Kuliner itu adalah sebagai kultur diplomasi bangsa kita, juga bagian dari budaya tiap daerah di negara kita, di PKB 2017 ini ada Kuliner juga sangat baik dan efektif,” ujar Esthy yang juga diamini Wawan.

Baca juga:  Didukung Kemenpar, Turnamen Golf Ciputra Diikuti 151 Peserta dari 18 Negara

Wawan menambahkan, masakan Indonesia itu tidak sembarangan hanya dengan rasa yang nikmat saja. Namun masakan Indonesia itu ada sejarahnya, ada teorinya ada filosofinya.

Kata pria yang juga Ki Dalang Wayang Ajen itu, setiap daerah pasti mengedepankan kuliner sebagai pintu masuk ke wilayahnya, untuk memperkenalkan negaranya, memperkenalkan destinasinya, meningkatkan image daerahnya, dan branding sebagai ciri khas setiap daerah.

”Semakin banyak unggulan di makanan daerah, semakin banyak pintu masuk ke daerah tersebut oleh wisatawan, semakin banyak makanan yang dikenal oleh wisatawan, image daerah tersebut semakin baik. Kita harapkan kita bisa memperkenalan Indonesia melalui kuliner kita di setiap daerah dan destinasi unggulan kita,” kata pria yang biasa disapa Kang Wawan itu.

Baca juga:  Gaungkan Go Digital, Kemenpar Sosialisasi Diklat Online Bagi Aparatur Daerah

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Indonesia memiliki jumlah berlimpah makanan otentik, dengan lebih dari 5.350 resep asli tradisional yang telah menjadi warisan bangsa Indonesia. ”Masakan Indonesia adalah makanan terbaik di dunia, sangat meriah, penuh warna dan cita rasa bumbu yang kuat. Masakan Indonesia memiliki rentang yang sangat luas dari berbagai karakter,” kata Menteri Arief yang mantan Dirut PT Telkom itu.

“Bagus PKB juga menggelar pesta kuliner karena itu membuat wisatawan semakin betah ke tanah air kita. Ini adalah kesempatan emas untuk menampilkan budaya kuliner Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *