DENPASAR, BALIPOST.com – Polri sebagai garda terdepan dalam memberantas aksi terorisme, terus berupaya untuk menggagalkan aksi teror yang dilakukan kelompok radikal tersebut. Dalam rangka mengamankan wilayah Bali dari aksi teroris, Wakapolda Bali Brigjen Pol. I Gede Alit Widana menyambangi tokoh masyarakat (tomas). Tujuannya menggalang masyarakat untuk turut mewujudkan keamanan Bali dengan cara memberikan informasi sekecil apapun kepad kepolisian.
“Hari Rabu tanggal 31 Mei 2017, Bapak Wakapolda mendatangi Puri Jero Kuta di Jalan Sutomo, Denpasaar dan bertemu dengan tokoh puri serta aparat desa setempat,” kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja, Kamis (1/6).
Kedatangan mantan Kapolresta Denpasar ini disambut panglingsir Puri Jero Kuta Anak Agung Ngurah Jaka Pratidnya. Dalam pertemuan tersebut dibahas terkait situasi yang sedang dihadapi oleh Bangsa Indonesia saat ini seperti terorisme, HTI, berita hoax, narkoba dan ormas.
Brigjen Alit Widana menyampaikan ancaman aksi terorisme sudah semakin nyata, hal itu bisa terlihat beberapa kejadian di sejumlah tempat di Indonesia. Para teroris menyerang polisi sebagai target utamanya. Namun ancaman itu tidak akan membuat Polri takut untuk memberantas teroris. Polda akan terus bekerja keras untuk menciptakan situasi yang aman, nyaman dan kondusif.
“Bapak Wakapolda berharap semoga teroris tidak bisa masuk ke Bali karena di setiap pintu masuk menuju Bali sudah ditempatkan personel untuk melakukan pengawasan dan penjagaan secara ketat. Pemulihan situasi pasca bom itu sangat mahal dan butuh waktu lama, untuk itu mari bersama-sama jaga pulau Bali ini,” ujarnya.
Selain itu, Wakapolda sangat khawatir dengan peredaran narkoba yang ada di Bali saat ini. Narkoba akan merusak generasi penerus bangsa karena narkoba memiliki daya rusak yang sangat tinggi. Sekali menggunakan, 500 syaraf yang ada di tubuh manusia akan dibuat mati oleh barang terlarang tersebut.
Sedangkan dalam menangani kasus narkoba, Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose membentuk Tim Counter Transnational and Organized Crime (CTOC) yang dilengkapi IT dan fokus menindak kejahatan terorganisasi yang melibatkan lintas negara, salah satunya adalah kejahatan narkoba.
Tim CTOC sudah mampu mengungkap kasus narkoba berskala besar. Dulunya hanya mampu menangkap pelaku narkoba dengan barang bukti kecil, sekarang sudah bisa menangkap dengan barang bukti sabu sampai kiloan gram.
Alit Widana juga menegaskan Kapolda Golose tidak menginginkan adanya aksi premanisme yang dilakukan oleh ormas di Bali. Kehadiran para preman ini akan membuat masyarakat menjadi tidak nyaman dan dibayangi ketakutan. Jangan sampai karena Ormas, masyarakat Bali mudah diadu domba.
Tokoh puri dan aparat desa yang hadir saat itu mengatakan secara rutin melakukan sidak terhadap penduduk pendatang. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penyusupan yang dilakukan oleh para teroris. Kegiatan yang paling berbahaya dari aksi teroris ini adalah pencucian otak. Selain itu, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan kepolisian untuk berbagi informasi terkait terorisme, premanis dan narkoba. (kerta negara/balipost)