NEGARA, BALIPOST.com – Peringatan lahirnya Pancasila Kamis (1/6) kemarin dilakukan berbagai kalangan masyarakat di Jembrana. Bukan saja instansi pemerintah, para warga binaan di Rutan Jembrana hingga partai politik (parpol) serta organisasi masyarakat (ormas) juga memperingati lewat upacara bendera.

Di Rutan Kelas II B Negara puluhan narapidana mengikuti lomba baca Pancasila dan menyanyi lagu-lagu kebangsaan. Diantara para napi tersebut ada yang tidak hafal, bahkan ada yang belum mengetahui. Setelah mengikuti lomba tersebut, mereka menjadi tahu. Sedikitnya 13 peserta grup, dengan peserta terdiri dari 10-15 orang berlomba Rabu (31/5). Dilanjutkan peringatan dengan upacara bendera di halaman luar Rutan. Kendati diluar tembok tinggi Rutan, upacara berlangsung lancar dan puluhan napi mengikuti upacara bendera dengan pemimpin upacara Kepala Rutan Kelas IIB. Setelah upacara bendera, warga binaan mendapatkan pengarahan dari petugas.

Baca juga:  Puluhan ASN Jadi Napi Nasibnya Belum Jelas, Tersangka OTT Masih Terima Gaji

Kepala Rutan Kelas II B Negara, Anak Agung Gede Ngurah Putra, seusai upacara kemarin mengatakan lomba dan upacara ini sengaja dilakukan untuk memupuk jiwa Pancasila para warga binaan. Tak sedikit warga binaan yang sebelumnya lupa atau bahkan tak tahu lagu-lagu nasional, kini menjadi tahu.

Selain di Rutan, anggota ormas di Jembrana juga mengikuti upacara bendera. Bertempat di halaman Kantor DPC PDI Perjuangan, para anggota ormas berbaur dengan para kader Moncong Putih. Upacara bendera yang dipimpin langsung Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan ini menekankan pada generasi muda untuk selalu mengingat jati diri pancasila dan mengimplementasikan bukan hanya tatanan wacana.

Baca juga:  Jembrana Laporkan Lonjakan Kasus COVID-19, Ini Pemicunya

“Peringatan ini untuk mengenang nilai-nilai Pancasila. Jangan sampai generasi muda, pada penggali Pancasila, nilai Pancasila dan arti yang sejatinya Pancasila. Sehingga lupa dalam mengimplementasikan dalam tindakan dan perilaku,” terangnya. Implementasi tidak hanya di tataran wacana, tetapi menurutnya juga harus diwujudkan melalui tindakan, perilaku dan pikiran. Sehingga pancasila hidup dan berwibawa. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *