Esthy Reko Astuti. (BP/ist)
JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Pariwisata di bawah komando Arief Yahya, mendukung acara puncak Semarak Ramadan 2017 panggung Plaza Pusdai, Bandung 14 Juni 2017. Acara puncak akan diisi berbagai atraksi khas Jawa Barat seperti hiburan musik religi, Puisi religi, dan syiar Islam melalui kesenian wayang.

Semarak Ramadan 2017 sendiri diselenggarakan rutin 24 jam sehari selama bulan ramadan ini di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat. Acara ini mengambil tema Ramadan sebagai sarana peningkatan iman, ilmu dan amal.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan mengatakan, kegiatan ini juga dimaksudkan selain untuk mem-branding Pesona Indonesia, juga sebagai kegiatan yang bermanfaat di bulan Ramadan dengan menangkap atraksi wisata budaya di Kota Bandung dan sekitarnya.

“Kegiatan ini sekaligus memperkuat posisi wisata halal yang tengah menjadi salah satu kegiatan pariwisata dunia. Kita melihat portofolio wisata sejarah dan religi sangat kuat kaitannya, hal ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan, sangat cocok untuk mengangkat kearifan lokal terutama yang bersifat religius,” kata Esthy yang diamini Wawan di Jakarta, Sabtu (3/5).

Baca juga:  Desa Ini Bentuk Dewi untuk Pertahankan Lahan Pertanian

Wawan Gunawan menambahkan, Semarak Ramadan 2017 sebagai ajang memperkenalkan potensi budaya unggulan daerah yang berkelas dunia agar dapat menjadi ikon di daerahnya. Pertunjukan seni religi nantinya akan menampilkan berbagai kegiatan seperti musik ngabuburit, pertunjukan musik dan lagu nuansa religi, nada dan dakwah Islami yang didukung alumni Institut Seni Budaya (ISBI) Bandung, tari bernafaskan religi seperti tari mojang berdzikir.

“Tidak hanya itu, gelaran musik religi juga dihadirkan seperti musik terbangan, musik kacapi religi dan kawih religi gaya Mang Koko, musikalisasi puisi religi, sajak sufi penyair Ridwan Ch. Madris, orasi budaya Prof Dr.H. Dadang Suganda, M.Hum, dan Prof.Dr. Arthur,S.Nalan, M.Hum, serta kolaborasi dalang dan dai lewat pertunjukan wayang dakwah, ” kata pria yang juga Ki Dalang Wayang Ajen itu.

Baca juga:  Kabupaten Malang Siap Launching Branding Pariwisata di Kokas

Semarak Ramadan 2017, lanjut Wawan, sekaligus memperkenalkan seni dan budaya tradisional, serta wisata religi Indonesia sebagai salah satu upaya, khususnya mempromosikan pariwisata budaya di Jawa Barat.

“Kegiatan ini bertujuan mempromosikan salah satu Pesona Indonesia dalam bentuk atraksi wisata religi yang menjadi daya tarik pariwisata. Serta mendorong pemerintah daerah bersama stakeholder yang lain seperti akademisi, pelaku usaha, komunitas dan media, untuk membangun destinasi wisata religi Indonesia yang berdaya saing tinggi,” ucap Wawan.

Ketua Panitia Misbah Kustaman menjelaskan, Semarak Ramadan 2017 kali ini, selain membangun destinasi wisata religi di Bandung, kegiatan ini juga bersifat syiar dan dakwah untuk menarik jamaah serta masyarakat untuk tetap semangat melakukan ibadah selama bulan Ramadan.

Baca juga:  Pariwisata Perlu Investasi Rp 500 Triliun

“Khususnya setelah hari ke 10, biasanya jamaah sudah mulai menurun, kegiatan ini sebagai cara untuk menjaga semangat untuk tetap beribadah sebulan penuh. Saat puncak acara akan diselenggarakan pula kegiatan berupa hiburan, perlombaan, bazar atau pameran,” kata Misbah.

Rangkaian Semarak Ramadan 2017, Lanjut Misbah, juga akan menghadirkan kegiatan Pesantren Ramadan, kegiatan ini untuk memfasilitasi anak-anak sekolah yang sudah mulai libur, untuk mengikuti program-program yang telah dicanangkan PUSDAI selama bulan Ramadan.

“Program pesantren kilat ramadan sekaligus mengisi liburan anak sekolah. Jika ada sekolah yang akan melaksanakan pesantren kilat, PUSDAI akan memfasilitasi,” pungkasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *