DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus begal motor terjadi di Jalan By-pass Ngurah Rai, depan Restoran Visnoe, Pesanggaran, Denpasar Selatan (Densel), Minggu (4/6) lalu. Aksi pelaku begal itu menimbulkan tiga korban yaitu tas Natalia (30) dirampas, sepeda motor Alicia (30) asal Kanada dibawa kabur dan korban penebasan, Zamzam Catur Kurniawan (35). Kasus tersebut ditangani Polsek Denpasar Selatan (Densel).
Menurut sumber, Senin (5/6), kasus itu berawal dari Natalia beralamat di Jalan Tukad Balian, Densel, pulang dari tempat kerjanya mengendarai sepeda motor Honda Scopy. Saat melintas simpang di Jalan Bay-pass Ngurah Rai- Jalan Pemelisan ke arah barat, korban dipepet dua laki-laki tidak dikenal naik sepeda Suzuki FU. Salah satu pelaku langsung mengambil tas dan HP milik korban ditaruh di bagasi depan sepeda motornya.
“Korban berteriak maling dan mengejar pelaku. Setelah melewati traffic light simpang Pesanggaran tepatnya di depan Restoran Visnoe, korban menabrak motor pelaku sampai sama-sama jatuh,” tegas sumber yang enggan disebut identitasnya ini.
Selanjutnya korban bangun dan minta tolong kepada warga. Saat Zamzam Catur Kurniawan akan menolong korban, salah satu pelaku mengeluarkan parang. Pria beralamat di Jalan Taman Pancing Timur, Kepaon, Densel ini, kena bacok di lengan kirinya.
Aksi pelaku tidak sampai disitu, mereka merampas sepeda motor Honda Vario yang dibawa Alicia. Wanita asa Kanada dan berprofesi jadi guru Bahasa Inggris ini tidak berani melawan karena pelaku bawa parang. Selanjutnya komplotan begal itu kabur ke arah barat naik motor rampasannya itu.
“Adapun ciri-ciri pelaku, tinggi, kurus, pakai kemeja warna biru dan memakai jaket warna hitam. Korban atas nama Natalia masih dirawat di RSUP Sanglah karena mengalami patah tulang lengan kanan akibat menabrak motor pelaku di TKP,” ungkapnya.
Kanit Reskrim Polsek Densel Iptu Bangkit Dananjaya saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. “Kami masih olah TKP dan mengumpukkan keterangan saksi-saksi. Kalau CCTV memang ada di sekitar sana tapi hasil rekamannya kurang jelas,” tegasnya.(kerta negara/balipost)