JAKARTA, BALIPOST.com – Indonesia dan Amerika Serikat kembali mengadakan acara US – Indonesia Aviation Working Group (AWG) menyambung kegiatan yang sama tahun lalu. Pembukaan acara dilakukan di Kantor Pusat Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (7/6) malam.
Acara yang dibuka oleh Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso ini juga dihadiri oleh DCM Kedubes AS di Indonesia, Brian McFeeters, perwakilan dari Federal Aviation Administration (FAA) AS dan sekitar 50 wakil perusahaan dari AS. Pertemuan bilateral ini merupakan forum strategis bagi kedua negara dalam mengexpose dan berdiskusi tentang perkembangan yang signifikan khususnya dalam sektor penerbangan.
Menurut Agus, sektor penerbangan sipil telah menunjukkan kemajuan positif dan perkembangan pesat, terutama di bidang teknologi yang canggih. Kemajuan dan perkembangan ini tidak mungkin dapat dikelola secara efektif jika tidak didukung dengan baik dengan langkah yang benar.
Namun demikian, kemajuan dan perkembangan sektor penerbangan sipil tidak dapat dipisahkan dengan industri yang melibatkan sektor swasta. “Sektor swasta dapat menginvestasikan sumber daya mereka untuk meningkatkan kinerja sektor penerbangan sipil. Inilah sebabnya mengapa kita membutuhkan forum semacam itu untuk menjembatani sektor swasta dan untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan mereka di bidang penerbangan sipil antara kedua negara,” ujarnya.
Agus berharap forum ini akan dapat memberikan kontribusi hasil positif bagi pengembangan sektor penerbangan sipil di kedua negara, terutama bagi Indonesia akan pentingnya transfer teknologi dalam dunia penerbangan sipil. AWG akan menciptakan visi bersama untuk menemukan cara untuk bekerja sama bergandengan tangan guna memperbaiki sektor penerbangan sipil dan mengembnagkan sektor penerbangan antara Amerika Serikat dan Republik Indonesia.
Selain itu AWG juga menjadi peluang besar bagi semua industri yang mendukung industri penerbangan sipil, untuk memperluas jaringan bisnis mereka di kedua negara. (Nikson/balipost)