GIANYAR, BALIPOST.com- Warga digegerkan aksi pembunuhan dengan korban, Ni Wayan Uyut di Banjar, Marga Tengah, Desa Kerta, Payangan, Kamis (8/6). Dugaan sementara korban 80 tahun ini ditusuk dengan pisau oleh cicitnya, I Wayan Agus Arnawa (22), yang kini masih dalam pencarian polisi.
Keterangan anak korban Ni Wayan Ranes, Rabu malam ia sempat tidur bersama korban. Namun keesokan harinya pada Kamis pagi sekitar pukul 06.30 wita, ia sudah mendapati korban tidak ada di kamar tersebut.
Sementara kesaksian Wayan Murja, pada Kamis siang sekitar pukul 13.00 wita didapati bekas seretan di jalan menuju tegalan. Ia pun merasa curiga dengan seretan tersebut. Apalagi saat dicek seretan itu menuju arah jurang. Nah di bawah jurang inilah terlihat kaki manusia yang nyungsep pada bambu dengan tertimbun rerumputan.
Terkejut dengan temuan ini ia lantas berteriak minta tolong memanggil warga lainnya, kejadian ini lantas di laporkan ke Polsek Payangan. Sebelum polisi datang, warga setempat melakukan evakuasi. Saat diangkat ke atas jurang diketahui bahwa itu adalah Ni Wayan Uyut, yang sudah tidak bernyawa dengan luka tusuk pada dada sebelah kanan.
Kapolsek Payangan AKP, I Gede Endrawan mengatakan dari hasil olah TKP di rumah korban di Banjar, Marga Tengah, Desa Kerta polisi menemukan sebilah pisau belati berisi bercak darah. Polisi juga menemukan ceceran darah yang sudah mengering pada lantai rumah korban. Dari sanalah diduga mayat korban diseret se jauh 100 meter hingga ke jurang yang menjadi lokasi penemuan mayat. “Dari kejadian ini kami mengamankan barang bukti pisau berisi bercak dara, “ ungkapnya.
AKP I Gede Endrawan mengatakan hingga Kamis malam cicit korban, I Wayan Agus Arnawa yang diduga menjadi pelaku pembunuhan ini masih dalam pencarian polisi.” Malam itu juga diduga pelaku melarikan diri membawa sepeda motor, dan tas milik korban yang berisi uang Rp 5 Juta, “ katanya.
Dari hasil pemeriksaan, I Wayan Agus Arnawa diketahui memang memiliki catatan kelainan jiwa, bahkan ia kerap mengamuk bila tidak dipenuhi saat meminta uang. “Ada kartu kuning tanda mengalami kelainan jiwa, dan pada Oktober 2016 saat penyakitnya ini kumat ia pernah menusuk ibunya, namun waktu itu ibunya tidak sampai meninggal,“ katanya.
Sementara Kelian Dusun Banjar Marga Tengah, Kadek Widana mengatakan korban Ni Wayan Uyut langsung dikubur Kamis sore. Warga setempat juga berencana untuk segera melakukan pecaruan di lokasi pembunuhan dan di areal Banjar Marga Tengah yang menjadi tempat penemuan jasat korban. “Sekarang sedang proses persiapan penguburan,“ ucapnya.
Diakui selama ini tidak ada gerak gerik mencurigakan yang ditunjukan I Wayan Agus Arnawa. Ia pun terkejut bila pemuda 22 tahun itu diduga sebagai pelaku pembunuhan. “Kalau belanja ke warung itu biasa saja, tapi sekarang semanjak kejadian ini warga saya cukup resah, apalagi mengetahui pelaku ini kabur, makanya saya akan ikut membantu melakukan pencarian dengan menghubungi desa sebelah, “ katanya. (manik astajaya/balipost)