Salah satu pasien keracunan massal dirawat di RS. (BP/sos)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Data terbaru korban keracunan makanan pada acara perpisahan TK Negeri Pembina Seririt Desa Patemon, Kamis (8/6) terdapat sekitar 116 orang yang dirawat di RS Pratama Tanguwisia. Rinciannya 84 siswa, dan 31 orang masyarakat orangtua siswa dan undangan aparat desa, Bumdes, Guru dan penjaga sekolah.

Sampai saat ini yang masih dirawat 45 orang. Mereka terdiri dari anak TK 15 orang, 7 anak-anak di luar siswa, 23 orang dewasa. Sementara di RS Kertha Usada 1 orang dan 2 RSUD.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Hari Ini, Seluruhnya Berusia di Atas 50 Tahun

Kasus keracunan massal yang menimpa ratusan warga yang terdiri dari anak-anak TK Negeri Pembina Seririt, Desa Patemon, Kecamatan Seririt mendapat atensi dari Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng, I Gede Suyasa. “Yang keracunan tidak semua anak-anak. Ada juga orangtua,” jelasnya.

Mengantisipasi kejadian ini, pejabat asal Tejakula ini menegaskan sebelumnya sudah memberikan surat edaran kepada seluruh kepala sekolah yang isinya menekankan makanan yang dikonsumsi lebih memperhatikan kesehatan. “Setelah terjadi keracunan di TK Joanyar (Seririt-red) sekitar dua bulan lalu, kami telah sampaikan kepada seluruh kepala sekolah melalui surat edaran. Harus berhati-hati menyediakan makanan. Harus higienis,” tegasnya.

Baca juga:  Pembangunan Bandara Bali Utara Diminta Segera Realisasi

Supaya tak terjadi hal serupa, kegiatan ini akan dievaluasi. Pihaknya pun menyatakan belum mengambil langkah pemberian sanski untuk penanggung jawab sekolah lantaran penyebab kejadian ini belum diketahui secara pasti. “Kita tentu melihat dulu ya kasus ini lebih detail. Tidak bisa kita bilang saat ini,” tandasnya. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *