DENPASAR, BALIPOST.com – Sebagian wanita, termasuk wanita yang sedang hamil, menghindari terong. Sebab, sayuran yang satu ini dianggap memicu keputihan.
Faktanya, ini hanyalah mitos. Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina selain darah. Cairan vagina yang normal memiliki ciri-ciri, antara lain berwarna putih, tidak berbau, tidak panas, dan gatal.
Sementara itu, keputihan tidak normal terjadi jika sudah mengalami perubahan warna, berbau, dan disertai rasa panas dan gatal.
Dikutip dari klikdokter.com, beberapa penyebab keputihan tidak normal sama sekali tidak berhubungan dengan terong, seperti :
– Keputihan karena kanker serviks. Keputihan yang disebabkan karena penyakit ini berwarna cokelat karena mengandung darah.
– Keputihan karena infeksi parasit. Keputihan jenis ini disebabkan parasit Trichomonas vaginalis. Tanda dan gejalanya adalah berwarna hijau-kuning, berbau amis, dan disertai rasa perih saat buang air kecil.
– Keputihan karena infeksi jamur. Keputihan yang disebabkan infeksi jamur berwarna putih susu disertai rasa gatal dan perih.
– Keputihan karena infeksi bakteri. Keputihan jenis ini terdapat pada penyakit gonore, biasanya berwarna kuning disertai nyeri saat buang air kecil dan nyeri di daerah pinggul.
– Keputihan karena infeksi virus. Keputihan jenis ini terdapat pada penyakit herpes. Cairan yang keluar disertai rasa nyeri dan lepuhan di sekitar vagina.
Untuk menghindari keputihan tidak normal, jagalah kebesihan area vagina Anda. Gunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat, hindari penggunaan pembersih vagina yang terlalu sering, dan basuh vagina dari depan ke belakang setelah buang air kecil.
Jadi, terong sebagai penyebab keputihan merupakan pernyataan yang keliru. Kini Anda bisa menyantap makanan ini dengan tenang tanpa diganggu mitos tersebut. (Goes Arya/balipost)