NUSA DUA, BALIPOST.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Pesta Kesenian Bali 2017 yang akan dilaksanakan 10 Juni 2017 hingga 8 Juli 2017 menjadi even kebudayan yang dikenal dunia. Instruksi itu diterjemahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya dengan getakan Go Digital. Dinas Pariwisata Provinsi Bali juga mempopulerkan #PKB2017 melalui Bali Go Live.

“Kami berkolaborasi dengan Bali Go Live untuk menjawab tantangan digital marketing untuk PKB 2017. Bali Go Live sudah bertemu dengan kami dan mereka bersedia memviralkan kegiatan PKB 2017 lewat platform digital populer baik website sendiri live streaming, juga didukung informasi terkini yang diunggah secara regular via media sosial seperti YouTube, Facebook, Twitter, Instagram, Thumblr, dan Linkedin,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Yuniartha Putra saat menghadiri Bali Beyond Travel Fair 2017 di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (9/6).

Ia mengatakan kerja sama ini merupakan langkah penting dalam pengembangan citra pariwisata Bali. Karena PKB ini dinilai event yang sangat menarik minat wisatawan datang ke Bali. Pemerintah Provinsi Bali mentargetkan sevanyak 200 ribu Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang hadir ke acara PKB 2017.

Baca juga:  Kerjasama dengan KBRI Stockholm, Kemenpar Gelar Festival Wonderful Indonesia di Swedia

“Program tersebut selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya yang juga bagian dari kebutuhan pasar. Pariwisata harus senantiasa beradaptasi dengan teknologi. Dengan kerja sama ini, akan lebih efektif dalam mempromosikan Bali dengan lebih baik,” kata Agung.

Ditemui di booth Bali Go Live, Direktur Bali Go Live, Paulus Herry Arianto mengatakan, langkah tersebut ditempuh untuk meningkatkan metode pengembangan pasar kepariwisataan dan bisnis wisata di Pulau Dewata menuju peringkat yang menyesuaikan dengan kecanggihan di era digital.

Paulus menjelaskan, Bali Go Live tidak sekadar mempromosikan Bali, namun jiga turut mendorong anak-anak muda Pulau Dewata untuk lebih bangga pada filosofi dan budaya Bali.

“Bali Go Live adalah saluran video yang terkoneksi dengan Youtube, Facebook, Twitter, Instagram dan sosial media lainnya. Misi kami adalah menjadi ensiklopedia digital semua hal mengenai Bali dan memperkuat Bali sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia,” katanya.

Baca juga:  Kemenpar Dukung Wisata Religi Dzikir Akbar Masjid Agung Tasikmalaya

Paulus menambahkan, khusus even PKB 2017 nanti, pihaknya akan berusaha menyajikan konten-konten menarik dan sebagian akan ditayangkan live streaming. Dengan berkembangnya teknologi seperti saat ini, lanjutnya, maka terdapat ruang terbuka lebar bagi pelaku bisnis wisata untuk mempromosikan PKB dalam menjual paket-paket wisata khusus melihat PKB 2017.

Ia menuturkan, saat membuat video tentang PLB nanti, filosofinya disampaikan dengan cara “fun” (santai), namun tetap informatif. “Semuanya akan disajikan secara santai dan fun namun tetap informatif. Karena konsep seperti inilah yang paling banyak ditonton dan dibagikan lewat sosial media,” tukas Paulus.

Hal ini tentunya saja seiring dengan semangat Kemenpar yang selalu merangkai acara dengan mengusung Go Digital. Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan bahwa mempromosikan destinasi pariwisata bukanlah perkara mudah. Namun, hadirnya teknologi digital dapat mempermudah dan mempercepat proses promosi tersebut.

Hadirnya teknologi juga berperan dalam mengubah format promosi pariwisata. Menurut pria asli Banyuwangi itu, saat ini wisatawan sangat tertarik dengan konten promosi wisata yang berbentuk video. Didukung dengan kanal seperti YouTube, Instagram, Vimeo, dan Vine, konten video tentang pariwisata bisa berkembang dan disaksikan dengan banyak orang dari seluruh penjuru dunia.

Baca juga:  Destinasi Borobudur Dikembangkan sebagai Inspirasi Peradaban

“Tapi ingat, kontennya jangan terlalu panjang durasinya. Calon wisatawan tidak suka melihat video yang durasinya terlalu panjang. Satu hingga tiga menit sudah cukup, yang penting kena,” ujar Arief.

Selain itu, ternyata banyak wisatawan yang suka dengan konten dalam bentuk gambar. Media seperti Twitter, Facebook, dan Instagram tentunya banyak bermain peran dalam hal ini. Gambar yang berkualitas disertai dengan caption yang menarik akan semakin menambah rasa penasaran bagi para wisatawan. Terakhir adalah konten promosi dalam bentuk tulisan. Baik itu review dari para blogger atau promosi lainnya. Salah satu yang penting untuk dipahami adalah kekuatan hashtag. Hashtag yang tepat dan dikelola secara terus menerus dapat membangkitkan konten secara viral.

“Anak muda yang tiap hari hadir secara digital wajib hukumnya dalam mempromosikan konten pariwisata daerah yang ia tinggali. Mainkan pariwisata di sosial media,” pungkas mantan Dirut Telkom itu. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *