DENPASAR, BALIPOST.com – Hiruk pikuk persiapan pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-39 mulai terdengar sebelum pawai dilepas pukul 14.00 wita di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Denpasar. Salah satunya di Kantor Gubernur Bali, yang dijadikan sebagai tempat “pemanasan” sebelum pawai oleh Marching Band Universitas Warmadewa.
Wakil Ketua UKM Marching Band Universitas Warmadewa, Teguh Prawira mengatakan, pihaknya mendapat urutan ke tujuh dalam pawai PKB yang rencananya dilepas Mendagri Tjahjo Kumolo. Sepanjang perjalanan pawai, ada 4 lagu yang dimainkan. Salah satunya lagu Suksma Hyang Widi yang akan dibawakan saat berada di depan panggung kehormatan.
“Sesuai tema PKB Ulundanu, alurnya nanti ada para nelayan mencari ikan dengan cara yang tidak baik dan mengeksploitasi alam. Setelah itu ada Dewa Wisnu memberikan pencerahan kepada para manusia agar tidak melakukan eksploitasi alam,” ujar Teguh mengenai garapan Marching Band Unwar.
Pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-39 dipastikan berbeda dari pawai-pawai sebelumnya. Lebih khusus lagi pada pawai provinsi.
Selain akan menampilkan lambang provinsi Bali, pawai provinsi diisi pula barisan 9 tari Bali yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Kesembilan tari itu adalah rejang, sanghyang dedari, baris upacara, topeng sidakarya, sendratari gambuh, sendratari wayang wong, tari legong kraton, joged bumbung, dan barong ket “Kuntisraya”.
Selain duta provinsi dan duta 9 kabupaten/kota, pawai juga akan dimeriahkan dengan penampilan Duta Timor Leste, India, Nusa Tenggara Timur, dan Drum Band Universitas Warmadewa. Selain itu, gambelan petegak seperti okokan dan tektekan disiapkan di ujung timur panggung, gambelan gong gede di depan kanan panggung kehormatan, gambelan semara pagulingan di depan kiri panggung kehormatan, dan tabuh-tabuh klasik palegongan di depan Kantor Keuangan. (Rindra Devita/balipost)