JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan momen mudik tahun ini berjalan dengan selamat, aman dan nyaman. “Pemerintah berkomitmen untuk menjamin mudik lebaran tahun ini berjalan dengan selamat, aman dan nyaman. Kami ingin masyarakat yang melakukan mudik merasa enjoy menikmati perjalanannya,” kata Menhub Budi Karya Sumadi, saat membuka Diskusi Kesiapan Pemerintah Mengantisipasi Mudik Lebaran 2017 di Kantor Kemenhub Jakarta, Minggu (11/6).

Menhub berharap kepada seluruh penyelenggara transportasi agar berkomitmen mewujudkan mudik yang selamat, guyub dan rukun. “Maksudnya adalah menyelenggarakan mudik dengan selamat dan baik menyelesaikan permasalahan mudik secara bersama-sama,” ungkapnya.

Untuk memastikan penyelenggaraan mudik berjalan lancar, bahkan Menhub Budi menyatakan, agar dapat fokus memberikan pelayanan yang terbaik meminta seluruh jajarannya dan juga jajaran BUMN sektor transportasi untuk tidak cuti sampai selesainya penyelenggaraan mudik yang berlangsung mulai dari 15 Juni 2017 (H-10) sampai dengan 11 Juli 2017 (H+15). Menhub Budi mengatakan, telah melakukan identifikasi penanganan mudik khsusus di sektor transportasi. Ia mengungkapkan ada tiga faktor utama yang menjadi perhatian.

Baca juga:  Gojek Akuisisi Moka

Pertama, kesiapan sarana transportasi. Kedua, kesiapan prasaran transportasi. Dan ketiga, perilaku berkendara, baik pengemudi angkutan umum maupun pengemudi kendaraan pribadi. “Untuk sarana, tahun ini diprediksi penumpang mudik yang menggunakan angkutan umum meningkat 4 persen lebih atau sekitar 19 juta orang. Untuk itu pada tahun ini kami tingkatkan kapasitas angkutan umumnya baik bus, kereta api, kapal laut dan pesawat agar dapat menampung jumlah penumpang tersebut,” jelasnya.

Tidak hanya menambah kapasitas angkutan, Menhub Budi menjelaskan, faktor kelaikan angkutan umum menjadi perhatian utama pihaknya. Untuk itu, Kemenhub telah melakukan pengecekan kelaikan atau ramp check terhadap seluruh moda transportasi yang disiapkan beroperasi pada masa Angkutan Lebaran tahun 2017. “Laporan hingga saat ini, hasil ramp check cukup menggembirakan di beberapa sektor. Hanya saja yang masih menjadi perhatian adalah di sektor darat. Dari hasil ramp check, hanya sekitar 60 persen yang dinyatakan laik. Saya sudah minta Dirjen Perhubungan Darat lakukan evaluasi,” jelasnya.

Baca juga:  Negara Pengguna Vaksin mRNA Melaporkan Kenaikan Kasus Harian Covid-19

Menhub Budi menegaskan, bus yang laik jalan diberikan tanda stiker laik jalan yang ditempel pada kaca depan bagian bus. Menhub mengimbau masyarakat yang akan naik bus untuk mudik untuk memastikan bus yang ditumpanginya memiliki tanda stiker tersebut.

Beberapa himbauan lainnya yang sudah berulang kali disampaikan Menhub Budi kepada masyarakat yang ingin mudik yaitu, pertama, agar masyarakat dapat mengatur perjalanan mudik lebih dini dan menghindari melakukan perjalanan pada puncak mudik. “Kami sudah prediksi puncak mudik akan terjadi pada 23 dan 24 Juni 2017. Kami himbau masyarakat tidak semua beangkat hari itu untuk menghindari penumpukan. Memang jalan tol sekarag sudah dibangun lebih panjang, tapi tetapi tetap memiliki keterbatasan kapasitas,” kata Menhub.

Baca juga:  Penolak Angket KPK Minta Jokowi Bersikap Tegas

Himbauan lainnya yang disampaikan Menhub agar masyarakat sebisa mungkin tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik. Apalagi ke tempat tujuan yang menempuh jarak yang cukup jauh.

Ia meminta, agar masyarakat memanfaatkan angkutan umum yang sudah disediakan dan memanfaatkan prgram mudik gratis yang disediakan pemerintah maupun swasta. Diskusi bertema “Kesiapan Pemerintah Antisipasi Mudik Selamat, Aman, dan Nyaman” ini menghadirkan sejumlah pembicara, yaitu para Direktur Jenderal Kemenhub, Dirut PT KAI, Dirut PT ASDP, Dirut PT AP II, Dirut PT Garuda Indonesia, Dirut PT Pelni, dan pengamat transportasi, yaitu Djoko Setijowarno dan Ellen Tangkudung, dan diakhiri buka puasa bersama. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *