JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Desa (PDTT) terus berupaya untuk menggaet dan mengoptimalkan potensi investasi Malaysia. Malaysia berencana melakukan investasi senilai Rp 120 triliun.

Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan Malaysia akan melakukan investasi ke Indonesia. Hal ini sudah diutarakan pada pertemuan Indonesia-Malaysia Business Networking yang digelar belum lama ini. “Saya katakan pada pertemuan sebelumnya bahwa ada komitmen investasi dari Malaysia senilai 120 triliun rupiah,” katanya.

Baca juga:  Jadi Nikosake, Desa Munduk Temu Mulai Berbenah

Sebagai upaya menindaklanjuti tugas selaku Pejabat Penghubung Investasi untuk Malaysia tersebut, Mendes PDTT, lantas menggelar pertemuan pelaku bisnis (one-on-one meeting). Menteri Eko memaparkan isu-isu terkini mengenai bagaimana meningkatkan iklim investasi khususnya untuk investor Malaysia melalui reformasi kebijakan investasi dan perbaikan tata laksana penanaman modal dan industri yang ditawarkan.

Kemudian upaya deregulasi terhadap kemudahan berinvestasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan tujuan membantu meningkatkan iklim investasi Malaysia di Indonesia.

Baca juga:  Citilink Buka Rute Kertajati-Kualanamu

Menteri Eko memastikan untuk terus membantu mencari peluang investasi khususnya dari Malaysia. Upaya itu diiringi langkah Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Asosiasi Indonesia-Malaysia yang akan terus mengawal kelancaran proses realisasi investasi berkoordinasi dengan kementerian terkait.

Menteri Perdagangan Malaysia, Dato Sri Mustafa Mohammed mengaku sangat berterima kasih atas kerjasama dengan Indonesia. Ia berharap akan terjalin kerjasama investasi terkait perdagangan dan infrastruktur.

Baca juga:  Pelaku Curanmor Gagal Beli Motor

Malaysia merupakan negara ke-7 yang memiliki investasi terbesar di Indonesia dan untuk negara Asean terbesar ke-2 setelah Singapura. Tercatat pada periode Januari-Desember 2016, investasi Malaysia di Indonesia mencapai 1,1 dolar AS. Saat ini Investasi Malaysia terutama masuk dalam sektor konstruksi, industri makanan, perkebunan dan perbankan. (kmb/balitv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *