BOJONEGORO, BALIPOST.com – Pascakaburnya Azmi Fuadi, warga binaan kasus terorisme di Lapas Kelas IIA Bojonegoro, Lapas setempat akhirnya memindahkan yang bersangkutan ke Lapas Kelas I Malang. Selain kurangnya personil, juga dikarenakan Lapas Kelas IIA Bojonegoro belum memiliki ruangan khusus untuk kasus terorisme.

Sebelum dipindahkan, pihak Lapas telah meminta bantuan kepada Polres Bojonegoro untuk melakukan pengawalan dalam pemindahan napi tersebut. Penjagaan ketatpun diterapkan petugas kepolisian.

Baca juga:  Disayangkan, Anak-anak Dilibatkan dalam Dugaan Pengeboman di Surabaya

Selain dijaga petugas dengan senjata lengkap, aparat kepolisian juga melakukan pengamanan khusus yang melibatkan satuan Sabhara, Reskrim, pihak Intel, dan satuan Lalulintas Polres Bojonegoro. Pemindahan Azmi dilakukan menggunakan dua mobil minibus berwarna hitam dan silver.

Kalapas Kelas IIA Bojonegoro, Djumadi, mengatakan Azmi sudah dua kali melakukan percobaan melarikan diri. Percobaan pertama dilakukan pada Januari 2017. Sementara, percobaan kedua ia berhasil kabur dengan cara menjebol plafon kamar mandi Masjid Lapas.

Baca juga:  DPR Dorong Larangan Penggunaan Bitcoin di Bali

Saat memanjat genteng Lapas, petugas sempat mengetahuinya dan berteriak agar ia kembali ke dalam. Namun, Azmi lebih memilih untuk terjun dari ketinggian lima meter melompat melewati pagar pembatas.

Ia pun sempat berlari, namun karena kakinya yang terasa sakit akibat terjun dari ketinggian lima meter mebuat Azmi mudah ditangkap petugas Lapas. (kmb/surabayatv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *