TABANAN, BALIPOST.com – Dikarenakan cuaca buruk selama lima bulan terakhir dimulai dari Januari 2017, membuat nelayan di Tabanan tidak berani melaut. Selama itu pula mereka melakukan pekerjaan sampingan agar dapur tetap mengepul. Salah satunya adalah mengumpulkan kayu bakar untuk dijual ke pengusaha pembuat pindang.
Salah satunya yang banting stir menjual kayu bakar adalah Nyoman Suarjana (45) warga Banjar Yeh Gangga Desa Sudimara. Ia mengaku mengumpulkan kayu bakar disepanjang pantai Yeh Gangga. Apabila sampah kiriman air laut banyak, maka ia cukup cepat mengumpulkan kayu bakar untuk dijual. Paling cepat Suarjana bisa mengumpulkan satu meter kubik kayu dalam dua hari. Namun jika sampah kiriman sedang sedikit maka mengumpulkan satu kubik kayu memakan waktu lebih lama.
Suarjana mengatakan, kayu-kayu yang ia kumpulkan biasanya dijual ke pembuat pindang seharga Rp 75 ribu per kubiknya. Tindakannya ini selain mendapatkan uang sekaligus membersihkan pantai dari sampah. ‘’Selain kayu bakar saya juga mengumpulkan sampah plastik,’’ ujarnya.
Tindakan mengumpulkan kayu bakar dan sampah adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan Suarjana agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia tidak memiliki lahan pertanian untuk diolah. Sementara untuk melaut, ia masih belum berani karena cuaca tidak bersahabat. Menurutnya ada beberapa nelayan yang nekat melaut namun tidak mendapatkan hasil yang maksimal.
Jika Suarjana mengumpulkan kayu bakar dan sampah plastik beda dengan Ketut Baret (62) warga Banjar Yeh Gangga Desa Sudimara. Ia memilih menghabiskan waktu memperbaiki perahu dan mengolah lahan pertaniannya sambil menunggu cuaca baik kembali. ‘’Lagipula saya punya sisa penjualan lobster tahun lalu di Pengepul. Itu saya ambil untuk makan sehari-hari disamping anak saya juga sudah bekerja,’’ ujarnya.
Dalam membantu nelayan yang tidak bisa melaut karena cuaca buruk ini, Pemkab Tabanan telah memberikan bantuan berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Adapun CBP yang diberikan sebanyak 19,46 ton untuk 931 KK nelayan. CBP tahun 2017 ini adalah kali ke-5 diberikan kepada nelayan di Tabanan. Pertamakali diberikan pada tahun 2011 sebanyak 7,7 ton untuk 361 KK nelayan, tahun 2012 sebanyak 12,18 ton untuk 524 KK nelayan, tahun 2013 sebanyak 13,46 ton untuk 589 KK Nelayan dan tahun 2014 sebanyak 16,04 ton untuk 691 KK nelayan. (wira sanjiwani/balipost)