NEGARA, BALIPOST.com – Kejadian kapal motor penumpang (KMP) kandas akibat terseret arus deras di Selat Bali kembali terjadi Selasa (13/6) malam. KMP Perkasa Prima 5 kandas terseret arus deras di sekitar perairan Gilimanuk.
Setelah dilakukan inspeksi di bagian lambung kapal oleh Syahbandar, KMP tersebut sudah bisa beroperasi Rabu (14/6) pagi. Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Kelas III Gilimanuk, I Made Astika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Setelah dilakukan pengecekan lambung haluan sebelah kiri dan kanan kapal oleh Marine Inspector UPP Kelas III Ketapang tidak ada kerusakan. Sehingga kapal tersebut bisa kembali ke jalur penyeberangan.
Astika yang baru beberapa bulan menjabat ini mengakui di lokasi jalur yang sering dilintasi tersebut memang sangat rawan kandas. “Kami selalu komunikasikan ke nahkoda, kapal sudah berupaya semaksimal mungkin tetap saja terseret arus dan lokasinya di sana saja,” terangnya.
Menurutnya sebagai jalur masuk ke Pulau Bali, juga harus diperhatikan unsur Niskala. Pihaknya menyarankan agar dilakukan bakti pakelem di Selat Bali. Ia mengingat sebelumnya saat kepemimpinan Gubernur Dewa Berata hampir setiap tahun di perairan Selat Bali ini rutin dilakukan pakelem.
Namun saat ini, jarang dilakukan. Dari hasil koordinasi memang tidak ada anggaran untuk itu. “Dari beberapa kali kami mintai keterangan nahkoda, memang di lokasi itu sangat rawan. Seperti ditarik arus dan ini sudah berkali-kali terjadi,” tambahnya.
Pihaknya berharap agar dilakukan, sebab menyangkut Pulau Bali sebagai destinasi wisata dunia. Syahbandar menurutnya juga selalu berkoordinasi apapun permasalahan atau kejadian di lapangan hingga ke pusat.
Dari informasi, pakelem terakhir dilakukan setahun lalu tepatnya bulan Juni tahun 2016 lalu dari Pemkab Jembrana. Pakelem Utama itu menggunakan 1 ekor Kerbau Hitam, 1 ekor Kambing Hitam, 1 ekor Bebek Hitam, 5 ekor Ayam Hitam serta 1 ekor Angsa Putih. (Surya Dharma/balipost)