DENPASAR, BALIPOST.com – Menghadapi Lebaran tahun ini, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya lonjakan harga dan kekurangan stok pangan. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Ni Wayan Kusumawathi pihaknya memastikan harga pangan stabil.
Selain itu ketersediaan pangan juga dijamin. Ia mengungkapkan, perkembangan harga dari awal Juni hingga saat ini masih stabil. “Tidak ada yang mengalami gejolak harga sampai naik 10 persen dan tidak ada yang turun sekali,” ungkapnya saat Obrolan Santai BI Bareng Media (OSBIM), Kamis (15/6).
Berdasarkan pantauannya di 3 pasar yaitu Pasar Kreneng, Badung dan Nyanggelan, harga beras medium Rp 9.500/kg, beras premium Rp 10.000/kg-Rp 11.000/kg, gula pasir sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan yaitu Rp 12.500/kg, minyak goreng curah tanpa merk Rp 10.800/liter, minyak goreng kemasan Bimoli Rp 16.000/liter.
Selain itu ia memastikan persediaan bahan pangan rata-rata mencukupi hingga 3 bulan ke depan. Rinciannya, ketersediaan beras 223.000 ton lebih, sedangkan kebutuhan per bulan 34.000 ton, sehingga ketahanan sampai 6 bulan ke depan. Ketersediaan gula pasir 15.750 ton, sedangkan kebutuhan hanya 5.000 ton sehingga cukup untuk 3 bulan ke depan. Ketersediaan minyak goreng 13.280 ton sedangkan kebutuhan hanya 3.375 ton, sehingga sampai 3-4 bulan ke depan. “Tepung terigu, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, kedelai, bawang merah, bawang putih ketersediaannya untuk sampai 3 bulan ke depan,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)