lahan
Lahan yang diratakan di pinggir jalan menuju areal Parkir Pura Rambut Siwi. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com – Perataaan lahan untuk kaplingan seluas lima are di pinggir jalan ke Parkir Pura Rambut Siwi merusak jalan dan drainase. Padahal jalan yang amblas tersebut baru saja diaspal belum lama ini. Lokasi lahan yang awalnya berupa persawahaan tersebut juga merupakan jalur hijau.

Dari informasi sejumlah warga di lokasi, diperkirakan jalan dan drainase itu jebol saat alat berat masuk pada Kamis (15/6) lalu untuk meratakan lahan milik salah seorang warga Banjar Pasar, Desa Yehembang itu.

Baca juga:  Pulahan Hektar Lahan Warga di Batu Ringgit Kubu Terbakar

Warga juga heran ketika mendapati adanya perataan lahan itu mengingat disana sejak awal merupakan jalur hijau. Mendapati informasi tersebut, Perbekel Yehembang, I Made Semadi, Selasa (16/6) mengecek ke lokasi dan mendapati hal tersebut.  Semadi kepada wartawan mengatakan desa selama ini tidak menerima permohonan izin terkait hal ini. Aktivitas inipun menurutnya juga tak berizin. Apalagi di lokasi yang masuk Subak Tegak gede tersebut masih termasuk kawasan jalur hijau di Mendoyo. Kondisi jalan yang sejatinya baru diaspal itu juga terlihat amblas sekitar tiga meter diduga akibat dampak aktivitas perataan lahan itu.

Baca juga:  Kualitas Koperasi di Gianyar Butuh Pembenahan

Selain itu juga senderan saluran air sepanjang kurang lebih 10 meter ikut jebol. Namun kerusakan itu ditutup dengan menambal urugan tanah. Pihaknya sudah melaporkan hal tersebut ke Kabupaten dan akan mencari pemilik kaplingan terkait kerusakan fasilitas umum ini.  Saat pihaknya turun kemarin, sudah tidak terlihat ada alat berat. Tetapi tanah yang berada tidak jauh dari Kori pintu masuk jalan parkir Rambut Siwi itu sudah diratakan.

Baca juga:  Apa Bali Masih Perlu Jalur Hijau?

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, I Wayan Darwin menyesalkan hal tersebut. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menghentikan aktivitas tersebut. Apalagi lokasi tersebut merupakan kawasan jalur hijau.

Sementara itu, dari informasi warga, tanah seluas lima are itu akan dialihfungsikan. Aktivitas perataan lahan sudah  dilakukan sejak Kamis sore menggunakan alat berat. Senderan untuk saluran irigasi ini memang awalnya miring. Namun akhirnya senderan tersebut jebol setelah diduga dilintasi alat berat. (surya dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *