Arus mudik
Sejumlah petugas dari Polres Jembrana memasang water barrier sebagai pembatas jalan menuju pelabuhan Gilimanuk. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com – Memasuki H-10 Lebaran, Jumat (16/6), arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk masih landai. Bahkan jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang turun dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, sejumlah persiapan mulai dilakukan jajaran Polres Jembrana untuk pengaturan dan pengamanan di Gilimanuk.

Sejak Kamis (15/6) sore, pembatas jalan menggunakan water barrier di sepanjang jalan menuju Pelabuhan Gilimanuk mulai dipasang petugas. Sejumlah pos-pos pengamanan yang tersebar di titik-titik rawan lakalantas juga sudah mulai ditempati personil.

Dari data yang dihimpun dari ASDP Ketapang-Gilimanuk Jumat (16/6), ada penurunan jumlah penumpang maupun kendaraan yang menyeberang ke Ketapang dibanding tahun lalu. Dari 35 armada kapal yang beroperasi mengangkut 20.626 penumpang, turun 4 persen dibanding tahun lalu 21.422 orang. Begitu juga dengan roda dua turun enam persen dari sebelumnya berjumlah 2.997 unit menjadi 2.830 unit.

Baca juga:  Tamba Ingin Gilimanuk Senyaman Bandara, Usulkan Koridor Bawah Tanah

Namun, untuk kendaraan roda empat mengalami kenaikan 13 persen dengan jumlah 4.068 unit. Sedangkan tahun lalu berjumlah 3.606 unit. Arus kendaraan diperkirakan akan mulai banyak pada pekan depan mendekati H-2 Lebaran. Kendati masih tergolong landai, persiapan pengamanan sudah mulai dilakukan.

Sejumlah pos-pos pengamanan mulai ditempati personil dan akan lebih banyak lagi setelah gelar pasukan. Petugas juga mulai memasang pembatas jalan di sepanjang jalan menuju pelabuhan Gilimanuk dari Cekik. “Panjangnya sekitar tiga kilometer, kita pasang water barrier untuk memecah arus yang keluar dan masuk Bali,” ujar Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Nyoman Sukadana di sela-sela pemasangan.

Baca juga:  Kasus Harian Masih 2 Digit, Korban Jiwa COVID-19 Bali Kembali Bertambah

Semua kendaraan yang hendak keluar Bali tidak boleh melintas pembatas itu. Sekurangnya 400 water barrier disiapkan untuk digunakan pembatas jalan sepanjang tiga kilometer itu. Seperti tahun sebelumnya, rekayasa lalulintas ketika arus padat untuk kendaraan yang hendak keluar akan dipecah begitu masuk di Gelung Kori. Untuk kendaraan R4 pribadi dialihkan ke jalan gang-gang yang nantinya tembus ke Terminal Manuver. Sedangkan untuk bus, kendaraan barang dan R2 tetap melintas di jalur yang ada saat ini. (surya dharma/balipost)

Baca juga:  Bupati Jembrana Dilantik Jadi Ketua Umum ADKI Bali Periode 2022- 2025

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *