SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sedikitnya ada lima proyek besar untuk infrastruktur yang akan digarap di Nusa Penida. Nilainya pun beragam mulai dari Rp 2 miliar hingga 8 miliar. Meski Pemkab Klungkung telah menggelontorkan anggaran besar-besaran untuk membenahi infrastruktur di Nusa Penida, masih saja ada jalan rusak yang tak tersentuh perbaikan. Kondisi ini tidak terlepas dari minimnya perbaikan jalan di masa lalu.
Sesuai data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Kungkung sedikitnya ada lima proyek besar bernilai miliaran yang akan digarap di Nusa Penida diantaranya Jalan Pertigaan Klumpu – Pertigaan Batumadeg Rp 3 miliar, lanjutan pemeliharaan Jalan Pendem-Iseh Rp 6,67 miliar, Jalan Pertigaan Batumadeg – Batukandik Rp 4,13 miliar, Jalan Calik – Salang Rp 2 miliar dan Jalan Kutampi – Pertigaan Ponjok Rp 8 miliar.
Perbekel Lembongan I Ketut Gede Arjaya, menyarankan agar akses jalan rusak di Kecamatan Nusa Penida segera diperbaiki, diantaranya akses jalan di Desa Batukandik dan di desa lainnya. Selain itu Ketua Forum Peduli Nusa Penida I Nengah Setar meminta agar akses jalan menuju objek pariwisata menjadi prioritas. Pasalnya, proyek yang bernilai milyaran tersebut sampai saat ini belum menyentuh sejumlah objek wisata yang sering dikunjungi wisatawan seperti Crystal Bay, Pantai Bilabong dan Pantai Banah Nusa Penida.
Nengah Setar mengungkapkan, kondisi jalan di Crystal Bay menjadi yang paling parah. Menurut penuturannya, selain mengalami jebol, jalan tersebut juga berlubang sehingga menyulitkan wisatawan yang akan berkunjung ke objek tersebut. Padahal, Crystal Bay menjadi salah satu objek yang paling ramai dilalui wisatawan. “Dari Penida ke Crystal Bay paling ramai dilalui wisatawan. Bahkan sampai larut malam masih ada pengunjung,” bebernya, Minggu (18/6).
Pihaknya pun meminta agar Pemkab Klungkung menaruh perhatian kepada akses jalan menuju objek pariwisata. Mengingat, sejumlah proyek yang dikerjakan tahun lalu baru beberapa akses ke objek wisata yang telah tersentuh seperti Pantai Kelingking. “Akses jalan menuju objek wisata juga perlu diperlebar agar bisa dilalui mobil dengan leluasa. Saat ini kebanyakan wisatawan menggunakan sepeda motor untuk bisa menuju ke objek wisata,” tambahnya. (dewa farendra/balipost)