TUBAN, BALIPOST.com – Tongklek merupakan musik tradisional warisan para Wali yang berfungsi untuk membangunkan warga saat makan sahur. Sayang, tradisi leluhur ini lambat laun kian hilang tergerus kemajuan zaman.
Demi menjaga tradisi ini, sejumlah pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Cabang Tuban berinisiatif menggelar Festival Tongklek yang menghadirkan puluhan peserta dari berbagai wilayah di Tuban.
Dengan gaya dan kostum masing–masing, sebanyak 50 group Tongklek se-Kabupaten Tuban ambil bagian dalam memeriahkan gelaran festival ini. Event yang bernuansa religi ini mengambil start di Alun-alun Tuban dan finish di halaman kantor NU Tuban.
Setiap grup dengan rapi berbaris dan mengikuti pawai mengelilingi jalan–jalan utama di Kota Tuban. Di sepanjang jalan, mereka tidak hentinya memainkan musik Tongklek sambil mengumandangkan bacaan sholawat serta tembang–tembang Jawa bernada dakwah warisan Wali Songo. Dua diantaranya Tembang Lir Ilir dan Tombo Ati.
Festival yang berlangsung setelah sholat tarawih hingga menjelang waktu sahur inipun menjadi daya tarik dan hiburan tersendiri bagi ribuan warga Tuban. Mereka dengan semangat memadati tepi jalan untuk menyaksikan kreasi group tongklek ini.
Ketua IPNU Cabang Tuban, Sutrisno mengatakan Festival Tonglek ini bertujuan untuk menjaga tradisi musik tongklek sebagai budaya yang dilakukan oleh para pendahulu untuk membangunkan sahur. Selain itu, festivak ini juga bertujuan untuk menjaga silaturahmi antarpara pemuda dari berbagai wilayah yang ada di Tuban.
Rencananya kegiatan yang sudah berlangsung sejak 1996 ini akan terus dilakukan rutin setiap tahunnya di bulan puasa. “Ini Festival Tongklek yang diadakan oleh PC IPNU Kabupaten Tuban, rutin dilaksanakan setiap setahun sekali di bulan Ramadan, tujuannya untuk melestraikan budaya supaya kelak menjadi warisan budaya. Untuk tahun ini ada 50 peserta meliputi group seluruh tongklek se-Kabupaten Tuban,” katanya. (kmb/surabayatv)