warga
Pemberian bantuan PKH non tunai di Kediri, Senin (19/6). (BP/san)
TABANAN, BALIPOST.com – Tabanan menyalurkan bantuan sosial (bansos) non tunai kepada PKH (Program Keluarga Harapan). Pemberian bansos non tunai ini  dijadwalkan selama 4 hari dimulai dari hari Minggu (18/6) hingga Rabu (21/6) dan diberikan kepada 6.792 penerima. Sebagian besar warga mengaku masih bingung dengan cara pengambilan bansos non tunai ini. Sebab, bantuan saat ini meski diambil melalui kartu ATM yang harus diaktifkan terlebih dahulu.

Seperti pengakuan Ni Wayan Suparmi (45) warga Desa Abian Tuwung Kediri. Ia mengaku masih belum mengerti cara pengambilan bantuan ini. “Dulu biasanya langsung cair di kantor Pos. Sekarang pakai ATM. Terus terang masih bingung,” ujarnya.

Baca juga:  Meningkat, Transaksi Non Tunai di Retail Modern

Ia mengaku selama ini belum pernah memakai fasilitas ATM dalam mengambil uang. Karenanya ia merasa agak takut mengambil uang. Suparmi adalah salah satu warga miskin di Tabanan masuk ke dalam program PKH karena memiliki anak yang masih sekolah yaitu SMP dan SMA. Selama ini uang bantuan pemerintah tersebut ia gunakan untuk biaya pendidikan anaknya.

Kepala Dinas Sosial Tabanan, Nyoman Gunawan, Senin (19/6) mengatakan pihaknya sebelum memberikan bantuan  telah memberikan sosialisasi terlebih dahulu. “Pihak bank yang memberikan fasilitas ATM juga diajak untuk memberikan sosialiasi kepada penerima,” ujarnya.

Baca juga:  Kumulatif Kasus Positif COVID-19 di Bali Kembali Naik

Bansos non tunai ini akan diberikan setiap tiga bulan sekali. Untuk triwulan pertama tahun 2017 ini penerima menerima Rp 500.000 serta Rp 110 ribu untuk pembelian beras rastra. Total uang yang diterima oleh penerima untuk bansos non tunai ini adalah Rp 1.890.000 yang akan diberikan bertahap selama empat kali dalam setahun.

Untuk pengawasan pemakaian bansos non tunai ini lanjut Gunawan akan dipantau oleh 31 pendamping PKH. Mereka bekerjasama dengan sekolah. “Apabila anak belum dibayar SPP atau baju sekolah dan sepatunya masih lusuh maka pihak sekolah melaporkan ke pendamping. Pendamping akan mengkonfirmasi kepada keluarga mengenai pemakaian dana tersebut apakah sudah tepat atau belum,” ujar Gunawan.

Baca juga:  Guru di Bali Mayoritas Perempuan

Hingga saat ini pemakaian bansos non tunai di Tabanan masih tepat sasaran dan belum ada laporan penyimpangan penggunaan. (wira sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *